ISOPLUS juga menyiapkan berbagai program pendampingan untuk mendukung peserta, seperti Tanya Ahli dan 21 Days Challenge.
Melalui program Tanya Ahli, peserta dapat berkonsultasi dengan pelatih dan tenaga medis terkait kesehatan serta teknik latihan. Sementara itu, 21 Days Challenge memberi pendampingan intensif selama tiga minggu dari pelatih lari Andy Sugiyanto dan ahli gizi olahraga dr. Angela Dalimarta.
Targetnya, membantu peserta mencapai personal best dan meningkatkan daya tahan.
Race Director Dardityo Santoso menambahkan bahwa kenyamanan dan keamanan peserta menjadi prioritas.
“Kami siapkan water station lebih banyak, tenda medis lengkap, hingga alat pacu jantung sesuai prosedur. Cut-off time yang lebih longgar juga memungkinkan peserta menikmati lomba tanpa tekanan,” jelasnya.
Lebih istimewa, tahun ini ISOPLUS menggandeng ilustrator Asep Wahyu untuk mendesain jersey lomba. Desainnya menampilkan ikon kota Surabaya seperti Patung Suro dan Boyo, Tugu Pahlawan, dan elemen khas lain yang dikemas secara dinamis dan penuh semangat.
Target peserta tahun ini ditetapkan mencapai 8.000 orang dari berbagai latar belakang. Untuk menarik lebih banyak peserta, ISOPLUS membuka harga tiket mulai dari Rp150.000 untuk kategori Kids Dash, Rp300.000 untuk 5K, Rp400.000 untuk 10K, Rp575.000 untuk Half Marathon, hingga Rp850.000 untuk Full Marathon.
Informasi pendaftaran dapat diakses melalui situs resmi www.isoplusrun.com atau Instagram @isoplus7ion.
Lebih dari lomba, Surabaya ISOPLUS Marathon 2025 adalah ajakan untuk membuka potensi diri. Bagi yang baru memulai hidup sehat, ini bisa jadi titik awal. Bagi yang sudah menjadikan lari sebagai bagian dari rutinitas, ini adalah panggung untuk menguji batas dan meraih prestasi pribadi.
“Mari jadikan ajang ini kebanggaan bersama. Saatnya kita buktikan bahwa Surabaya bukan hanya kota jasa, tapi juga rumah bagi sport tourism masa depan,” tutup Wali Kota Eri Cahyadi.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id