Meski tidak berencana memperbesar kapasitas panti karena keterbatasan tenaga kerja, Prawita tetap konsisten menjaga kualitas pelayanan yang humanis.
Dukungan dari komunitas sosial menjadi sumber energi dan harapan bagi kelangsungan layanan.
Sementara itu, Husniawan, leader GS Investment dari Sampang, menyampaikan bahwa kegiatan sosial serupa mulai dikembangkan di wilayah Madura.
Meski masih berskala kecil, dampaknya mulai terasa dan mendapat respons positif dari masyarakat.
“Saya percaya kegiatan GS Investment serupa di Kota Sampang akan terus berkembang. Kita sudah bisa lihat dampaknya di masyarakat,” ujarnya.
Jason Joshua Chandra, Project Manager GS Investment Group, menambahkan bahwa aktivitas sosial yang dilakukan perusahaannya bukanlah sekadar proyek sesaat, melainkan bagian dari nilai inti organisasi.
“Kerja sosial ini bukan soal target, tapi soal komitmen. Setiap bulan kami berusaha berbagi di Surabaya dan sekitarnya, sesuai kemampuan dan kebutuhan masyarakat,” tegas Jason.
GS Investment Group sendiri merupakan komunitas investasi berbasis teknologi yang memberikan ruang bagi siapa pun untuk bertumbuh secara ekonomi, tanpa memandang latar belakang.
Yang membedakan, sebagian besar anggotanya berasal dari kelompok disabilitas.
Namun keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang. Justru, menurut Jason, mereka yang selama ini termarginalkan mampu menunjukkan semangat yang luar biasa dalam memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga mereka.
Ia menambahkan, dengan semangat kolektif dan integritas sosial yang tinggi, GS Investment Group membuktikan bahwa bisnis dan kemanusiaan bisa berjalan beriringan.
Di tengah realitas sosial yang kompleks, kehadiran mereka menjadi inspirasi bahwa perubahan dapat dimulai dari kepedulian yang sederhana namun konsisten.
***Kunjungi kami di news google Kilasjava.id