KILASJAVA.ID, SURABAYA – Tokoh muda Surabaya sekaligus Ketua Umum LPM Suramadu, H. Abdul Rohim, menyampaikan keprihatinannya atas aksi demonstrasi yang berujung ricuh di beberapa daerah, termasuk Surabaya.
Ia menilai aksi tersebut bertentangan dengan harapan masyarakat yang mendambakan kedamaian dan ketenteraman.
Dalam keterangannya, Abdul Rohim menegaskan bahwa aksi menyampaikan aspirasi adalah hak warga negara, namun tindakan anarkis seperti perusakan fasilitas umum justru merugikan rakyat sendiri dan membuka peluang provokasi dari pihak-pihak yang berkepentingan.
“Abah tugasnya mengajak saudara-saudara untuk menjaga kerukunan, menjalin silaturahmi, dan tidak mudah terprovokasi atau diadu domba. Kita harus mencegah siapa pun yang ingin merusak bangsa ini,” ujarnya.
Menjelang aksi yang direncanakan pada 3 September mendatang, Abdul Rohim mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Surabaya, untuk tidak terprovokasi dan tidak ikut dalam tindakan destruktif.
“Saya mengajak arek-arek Suroboyo untuk membantu pemerintah menjaga ketertiban. Jangan ikut dalam kegiatan yang mengarah pada perusakan fasilitas umum, karena hal itu tidak membawa manfaat bagi siapapun,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa aspirasi rakyat dapat disampaikan dengan cara yang santun dan damai.
“Boleh saja melakukan aksi untuk menyuarakan hati nurani, tetapi merusak fasilitas umum dan tindakan anarkis justru melenceng dari tujuan keadilan yang diharapkan rakyat,” lanjutnya.
Rapat Internal LPM Suramadu dan Dukungan Keamanan Kota
Sebagai Ketua Umum LPM Suramadu sekaligus tokoh muda Surabaya, Abdul Rohim menegaskan komitmennya untuk mendukung pemerintah menjaga stabilitas kota.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya akan segera menggelar rapat internal untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam membantu menciptakan keamanan dan ketertiban, khususnya di wilayah Surabaya.
“Keamanan dan keselamatan rakyat lebih penting dari apa pun. Kami akan mengambil langkah-langkah yang bisa mendukung ketertiban kota, agar Surabaya tetap aman dan kondusif,” ujarnya.
Perspektif Tokoh Masyarakat: Menjaga Ketertiban Kota
Dalam pandangan tokoh masyarakat seperti Abdul Rohim, menjaga ketertiban kota tidak hanya menjadi tugas aparat keamanan, tetapi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
Kota Surabaya, yang dikenal dengan semangat arek Suroboyo yang solid, diharapkan mampu menjadi contoh kota yang warganya dewasa dalam menyampaikan aspirasi.
Menurutnya, ketertiban adalah fondasi penting bagi pembangunan. Jika kota dalam keadaan kacau dan tidak kondusif, upaya pembangunan dan kesejahteraan akan terhambat.
Oleh karena itu, masyarakat harus saling menjaga, saling mengingatkan, dan menolak provokasi yang dapat memecah belah bangsa.
“Rakyat harus tetap tenang, tidak terpengaruh oleh provokasi yang menyesatkan. Kita harus kompak melindungi kota dan bangsa ini,” pesannya.
Seruan Damai untuk Surabaya
Sebagai pembina Majelis Ar-Rohimin, Abdul Rohim mengajak semua pihak untuk menjadikan nilai-nilai silaturahmi dan kedamaian sebagai pegangan hidup.
Ia menekankan bahwa aksi anarkis hanya akan menambah penderitaan rakyat, sementara aspirasi yang disampaikan dengan cara bermartabat akan lebih didengar oleh pemangku kebijakan.
“Jangan sampai kita terjebak dalam provokasi. Kita harus menunjukkan bahwa masyarakat Surabaya dewasa, santun, dan cerdas dalam menyampaikan aspirasi. Keamanan kota adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Dengan seruan ini, ia berharap Surabaya dapat tetap menjadi kota yang aman, kondusif, dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola aspirasi rakyat secara damai dan bermartabat.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id
