Example 728x250
Terkini

Puncak Milad Pasmanbaya 2025: Kreativitas, Silaturahmi, dan Pemberdayaan

45
×

Puncak Milad Pasmanbaya 2025: Kreativitas, Silaturahmi, dan Pemberdayaan

Sebarkan artikel ini

KILASJAVA.ID, SURABAYA – Ratusan alumni dari SMA Negeri 1 hingga SMA Negeri 9 Surabaya berkumpul di Monumen Kapal Selam (Monkasel) untuk merayakan Milad ke-12 Paguyuban Pasmanbaya, Minggu (14/9/2025).

Dengan mengangkat tema Nusantara, peringatan ini menjadi ajang silaturahmi lintas angkatan sekaligus momentum memperkuat jejaring kreatif dan sosial alumni.

Example 300x600

Rangkaian kegiatan berlangsung meriah sejak pagi, mulai dari fashion olahraga yang diiringi musik DJ, lari sehat bersama, hingga pameran UMKM yang menampilkan beragam produk karya anggota Pasmanbaya.

Sore harinya, suasana semakin semarak dengan pagelaran budaya, gending Jawa, serta paduan suara yang tampil dengan kostum bernuansa Nusantara.

Ketua Panitia Milad, Profesor Deni Yuherawan, menyebut pemilihan Monkasel bukan tanpa alasan.

“Monkasel adalah simbol perjuangan dan kebersamaan. Kami ingin perayaan 12 tahun ini menguatkan ikatan alumni sekaligus menjadi wadah mengekspresikan kreativitas,” ujarnya.

Selain silaturahmi, Pasmanbaya juga menekankan pemberdayaan ekonomi melalui gelar UMKM.

Produk kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan yang ditampilkan memberi ruang promosi bagi para pelaku usaha alumni.

Liya Agustina, pemilik outlet Kenangan Surabaya, menilai kegiatan ini membuka peluang baru. “Acara ini bukan hanya temu kangen, tapi juga kesempatan memperluas jaringan usaha,” katanya.

Pasmanbaya menyiapkan agenda jangka panjang yang lebih visioner.

Profesor Deni mengungkapkan rencana pembentukan dana abadi untuk mendukung program pendidikan, termasuk beasiswa bagi anak-anak anggota yang berprestasi.

“Kami tidak ingin berhenti pada reuni, melainkan memberi manfaat nyata melalui program berkelanjutan,” tegasnya.

Langkah konkret juga ditunjukkan lewat inisiatif bidang usaha. Ketua Bidang Usaha Pasmanbaya, Lukitasari (Mbak Kiki), memperkenalkan program tanam jagung seluas 20 hektare.

Sebanyak 10 hektare lahan sudah siap ditanami sebagai upaya mendukung ketahanan pangan sekaligus sumber pembiayaan organisasi.

“Panen jagung nantinya bisa menopang program jangka panjang Pasmanbaya, tentu bergantung pada partisipasi anggota,” jelasnya.

Profesor Deni menambahkan, kekuatan Pasmanbaya tidak hanya pada program, tetapi juga pada loyalitas anggotanya.

“Perhatian terhadap individu akan melahirkan multiplier effect. Loyalitas yang tumbuh akan membuat Pasmanbaya semakin mandiri dan berdaya,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya akhlak dan adab sebagai fondasi keberhasilan, selain kecerdasan intelektual.

Puncak Milad ke-12 ini memperlihatkan bahwa organisasi alumni mampu melampaui sekadar reuni.

Pasmanbaya kini menjadi wadah yang mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

Acara ditutup dengan pengundian door prize, termasuk hadiah utama berupa sepeda motor.

Dengan semangat Nusantara, Pasmanbaya berkomitmen melangkah lebih solid, berdaya, dan memberi kontribusi nyata bagi para anggotanya serta masyarakat luas.

***Kunjungi kami di news google KilasJava.id

Example 468x60 Example 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *