KILASJAVA.ID, JAKARTA – Band pendatang baru The Echo Bloom resmi menandai langkah awal karier musikal mereka dengan merilis single perdana berjudul Breaking Through pada 25 Juni 2025.
Lagu ini menjadi pembuka dari album penuh mereka yang akan datang, METAMESTA, sekaligus memperkenalkan konsep musikal yang memadukan sentuhan emosional, pendekatan sonik unik, dan filosofi spiritual.
Breaking Through mengangkat kisah tentang dua insan yang dipisahkan oleh jarak geografis antara Tokyo dan Paris. Meski berada dalam zona waktu dan kehidupan yang berbeda, mereka tetap terhubung oleh perasaan yang tak pernah padam.
Lagu ini menggambarkan dinamika hubungan jarak jauh, bukan hanya secara fisik, tetapi juga spiritual, dengan keyakinan bahwa cinta yang murni selalu menemukan jalannya.
The Echo Bloom memadukan nuansa dreamy indiepop dan citypop dalam komposisi musik yang atmosferik dan lembut.
Vokal Sandy “Hancock” menyuarakan emosi dengan kejujuran dan kedalaman seperti surat cinta yang tertahan.
Permainan synth dan sequencer dari Nanda “Bob” Pribadi menciptakan lanskap suara minimalis yang menggambarkan sinyal rasa yang terus berusaha terkoneksi, sementara Joseph Darmoko menambahkan lapisan gitar dengan efek delay dan reverb yang memperkuat kesan ruang dan kerinduan.
Elemen ritmis juga menjadi salah satu kekuatan utama dalam lagu ini. Agustinus Satria Yudha mengandalkan kombinasi drum akustik dan elektronik melalui hybrid drum kit, menghasilkan groove yang menyatu antara kesan retro citypop dan pendekatan modern.
Kombinasi ini menciptakan tekstur yang khas dan menambah kedalaman pada komposisi.
Salah satu keputusan menarik dalam produksi Breaking Through adalah penggunaan frekuensi 432Hz.
Dikenal sebagai frekuensi yang dianggap lebih selaras dengan vibrasi alam dan emosi manusia, langkah ini bukan sekadar eksperimen teknis, tetapi bagian dari visi artistik dan spiritual The Echo Bloom.
Musik bagi mereka bukan hanya hiburan, melainkan medium penyembuh dan alat resonansi batin.
Melalui Breaking Through, The Echo Bloom menyampaikan pesan bahwa keterpisahan fisik tidak serta-merta melemahkan kekuatan rasa. Cinta tetap bisa menembus jarak dan batasan jika ia berakar dari ketulusan.
Lagu ini menjadi representasi dari keyakinan bahwa relasi emosional yang mendalam mampu mengalahkan dimensi ruang dan waktu.
The Echo Bloom saat ini tengah menyelesaikan pengerjaan album penuh METAMESTA yang berisi sepuluh lagu lainnya dengan nuansa senada.
Mereka juga tengah merancang video klip untuk Breaking Through, serta menyiapkan sejumlah agenda promosi termasuk konser intim dan tur ke beberapa kota di Indonesia.
Semua ini merupakan bagian dari misi mereka untuk menjangkau pendengar secara lebih personal dan menyampaikan nilai-nilai musik mereka secara langsung.
Lebih dari sekadar band baru, The Echo Bloom hadir dengan visi musikal yang reflektif dan emosional. Mereka menawarkan perjalanan batin melalui suara, perpaduan antara teknologi, spiritualitas, dan kedalaman lirik.
Breaking Through hanyalah permulaan dari perjalanan mereka menjelajahi ruang batin lewat frekuensi dan melodi.
Single Breaking Through sudah tersedia di seluruh platform digital. Ikuti kabar terbaru mereka melalui akun Instagram, TikTok, dan YouTube di @officialtheechobloom.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id