KILASJAVA.ID, SURABAYA – Komitmen Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (LSP Unusa) dalam mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) kembali menunjukkan hasil positif.
Tahun ini, sebanyak 85 mahasiswa vokasi dari berbagai program studi kesehatan di lingkungan Unusa berhasil lolos sebagai penerima Hibah Program Sertifikasi Kompetensi dan Profesi Mahasiswa Vokasi Tahun 2025.
Ini menjadi tahun kedua LSP Unusa dipercaya sebagai penyelenggara program hibah strategis yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Program ini beririsan langsung dengan dua sasaran utama SDGs, yaitu SDGs 4 tentang pendidikan berkualitas dan SDGs 3 mengenai kesehatan dan kesejahteraan.
Dalam konteks SDGs 4, pelaksanaan uji kompetensi bertujuan meningkatkan mutu lulusan serta menjamin kesiapan kerja mahasiswa.
Sementara dalam lingkup SDGs 3, sertifikasi profesi menjadi bagian dari upaya menjamin layanan kesehatan yang aman dan bermutu, mengingat mayoritas mahasiswa peserta berasal dari program studi keperawatan, kebidanan, keselamatan dan kesehatan kerja, serta analis kesehatan.
Secara nasional, program hibah ini melibatkan 55 perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi dengan total 4.999 mahasiswa penerima manfaat.
Mereka terbagi dalam dua kategori pembiayaan, yakni tipe A untuk uji kompetensi ringan tanpa banyak bahan habis pakai, dan tipe B untuk uji kompetensi yang memerlukan bahan habis pakai dalam jumlah signifikan.
Tipe A mendapatkan dukungan pembiayaan senilai Rp 750 ribu, sedangkan tipe B memperoleh Rp 950 ribu per mahasiswa.
Guna mendukung keberhasilan program, Kemdiktisaintek mengadakan kegiatan workshop bagi perguruan tinggi penerima hibah pada Kamis, (26/6/2025), bertempat di Kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Workshop ini menghadirkan asesor pendamping yang berasal dari tokoh-tokoh berpengalaman di lingkungan LSP pendidikan vokasi.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penandatanganan nota kesepahaman antara kementerian dengan pimpinan perguruan tinggi peserta program.
Program sertifikasi ini difokuskan pada penguatan bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), dengan penekanan pada sektor pangan dan energi.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan kapasitas institusi pendidikan vokasi dalam mencetak lulusan yang profesional dan siap bersaing di dunia kerja.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendorong percepatan penyerapan tenaga kerja vokasional oleh industri dan memperluas akses lulusan ke pasar kerja global.
Melalui partisipasi aktif dalam program ini, LSP Unusa kembali menegaskan peran sentralnya dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga berdaya saing dalam tataran nasional maupun internasional.
Sertifikasi profesi tidak lagi menjadi pelengkap, melainkan kebutuhan esensial dalam menyongsong transformasi pendidikan vokasi menuju Indonesia Emas 2045.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id