KILASJAVA.ID, SURABAYA – Suasana upacara detik-detik proklamasi di halaman RSI Surabaya Jemursari, Minggu (17/8/2025), terasa istimewa. Dalam rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) memberikan penghargaan emas seberat 0,9 kilogram lebih atau senilai Rp1,7 miliar kepada karyawan yang telah mengabdi selama 10, 20, dan 30 tahun.
Sebanyak 148 penerima penghargaan terdiri dari 126 pegawai dengan masa kerja 10 tahun, enam orang selama 20 tahun, serta 16 orang yang mendedikasikan 30 tahun hidupnya bagi lembaga.
Mereka berasal dari empat unit usaha Yarsis, yakni RSI A. Yani, RSI Jemursari, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), dan RSI Nyai Ageng Pinatih Gresik.
Ketua Yarsis, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA., menegaskan bahwa penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi bagian dari tata krama lembaga untuk menghormati loyalitas, dedikasi, dan prestasi pegawai.
“Ide besar penting, tetapi lebih penting lagi bagaimana ide itu diwujudkan dalam implementasi nyata yang memberikan hasil dan dampak. Lembaga akan terus bertumbuh jika memberi manfaat,” ujarnya.
Prof Nuh menyebut empat prinsip yang menjadi pijakan dalam pengembangan lembaga, yakni mind of ideas, mind of implementation, mind of result, dan mind of impact.
Keempatnya, menurutnya, harus berjalan selaras agar Yarsis dan unit-unit di bawahnya dapat terus berkembang.
Selain memberikan penghargaan, Prof Nuh juga menekankan agenda besar yang kini tengah digarap Unusa, yaitu pengembangan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan program studi berbasis digital.
Dua agenda ini dipandang sebagai langkah strategis Unusa dalam memperkuat kontribusi bagi masyarakat dan bangsa.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan kurikulum dan tenaga pendidik untuk PPDS.
Targetnya, pada 2026 Unusa sudah bisa menerima mahasiswa PPDS.
“Kami berikhtiar agar akhir tahun ini izin PPDS sudah keluar. Ini bentuk dukungan terhadap program percepatan PPDS nasional yang menargetkan 140 program di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Unusa sendiri mendapat kesempatan untuk menyiapkan lima PPDS di bawah pendampingan Universitas Airlangga. Namun, fokus awal akan diarahkan pada spesialis Paru dan Obstetri-Ginekologi (OBGYN), sesuai kebutuhan tenaga kesehatan saat ini.
Momentum peringatan kemerdekaan RI ke-80 ini menjadi istimewa bagi Yarsis.
Selain mempertegas apresiasi atas loyalitas pegawai, juga menjadi tonggak untuk melanjutkan visi besar lembaga, tumbuh, memberi manfaat, dan berkontribusi nyata bagi bangsa melalui layanan kesehatan dan pendidikan.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id