KILASJAVA.ID, SURABAYA – Amrina Rosyadah membuktikan bahwa tekad dan kerja keras mampu membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah.
Mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini sukses menyeimbangkan perannya sebagai pelajar di jurusan D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sekaligus karyawan di perusahaan energi multinasional ExxonMobil.
Perjalanan akademiknya bermula dari SMA Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo. Saat itu, Amrina sempat menaruh minat pada jurusan Kesehatan Masyarakat.
Namun, setelah menggali lebih dalam, ia menyadari bahwa bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) lebih sesuai dengan minat serta bakatnya.
“Saya lebih suka praktik lapangan. Dan di Unusa, jurusan K3 sudah berbasis D4, jadi lebih aplikatif serta menunjang keinginan saya,” ujarnya.
Dalam perkuliahannya, Amrina mempelajari berbagai hal tentang identifikasi bahaya, pengendalian risiko, hingga manajemen keselamatan.
Bidang ini semakin mengasah kemampuannya untuk berpikir kritis sekaligus bertindak cepat dalam menghadapi persoalan di dunia kerja.
Tak hanya fokus pada kuliah, Amrina juga aktif memperluas wawasan melalui Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Melalui program pertukaran pelajar itu, ia berkesempatan belajar di luar negeri, membangun jejaring global, hingga bergabung dengan komunitas remaja masjid internasional.
“Networking itu penting. Selama di luar negeri, kita benar-benar sendiri, jadi punya banyak teman bisa memberi rasa aman sekaligus pengalaman berharga,” ungkapnya.
Momentum penting datang di semester tujuh. Lewat rekomendasi resmi program studi, Amrina berkesempatan magang di ExxonMobil.
Program itu bersifat close recruitment dan hanya diperuntukkan bagi universitas yang memiliki jurusan K3. Dari sana, Amrina menunjukkan kualitasnya hingga mendapat tawaran menjadi karyawan tetap ketika masih menempuh semester delapan.
“Alhamdulillah, kuliah saya tidak terganggu karena sudah masuk tahap tugas akhir. Bahkan, tugas akhir bisa dikonversi dari prestasi saya di Timnas 35 yang berhasil meraih medali perunggu,” katanya.
Pengalaman kuliah sambil bekerja tentu bukan hal mudah. Namun, Amrina berhasil menyeimbangkan keduanya dengan disiplin dan dukungan lingkungan akademik.
Baginya, dunia industri justru menjadi ruang pembelajaran nyata untuk menguji sekaligus menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah.
Kisah Amrina Rosyadah menjadi bukti bahwa mahasiswa dapat meraih prestasi akademik sekaligus meniti karier profesional di perusahaan global.
Ia adalah representasi generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id