Kilas Java.id, Surabaya – Ketua Umum LIRA Disability Care (LDC), Abdul Majid, secara resmi menunjuk Ika Chairani sebagai calon Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDC Jawa Timur.
Penunjukan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran organisasi dalam mendukung hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di Jawa Timur.
Abdul Majid menegaskan, tugas utama Ika Chairani adalah membentuk struktur organisasi DPW LDC Jawa Timur yang solid dan representatif.
Ia juga mendorong Ika untuk aktif mengadvokasi penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas di wilayah tersebut.
“Kami menugaskan Saudari Ika Chairani untuk membentuk DPW LDC Jawa Timur. Harapannya, di bawah kepemimpinannya, organisasi ini dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan isu-isu disabilitas, tetapi tetap kritis dan independen,” ujar Abdul Majid di Surabaya.
Mandat yang diberikan kepada Ika Chairani juga mencakup arahan untuk menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat.
Hal ini bertujuan menciptakan kebijakan serta program yang mendukung hak-hak disabilitas.
“Kritik yang membangun adalah bagian dari upaya kami memastikan keberpihakan kepada kelompok rentan. Kami ingin mendorong percepatan pembangunan inklusif di Jawa Timur,” tambah Abdul Majid, yang juga mahasiswa Magister Kebijakan Publik Universitas Airlangga.
Menanggapi kepercayaan ini, Ika Chairani menyatakan rasa syukur atas amanah yang diberikan.
“Ini adalah tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan dengan sepenuh hati. Kami akan segera membentuk struktur organisasi dan menyusun program kerja yang berfokus pada advokasi dan pemberdayaan disabilitas,” ungkapnya.
Ika Chairani dikenal aktif dalam gerakan kepedulian sosial dan memiliki pengalaman di bidang komunikasi publik. Ia juga merupakan trainer di Kementerian Komunikasi dan Digital serta Kementerian Desa.
Dengan terbentuknya DPW LDC Jawa Timur, diharapkan gerakan advokasi, riset isu disabilitas, serta pemberdayaan penyandang disabilitas semakin terorganisir.
Organisasi ini juga ditargetkan mampu memberikan dampak nyata dalam memperjuangkan hak kesetaraan dan aksesibilitas, baik melalui advokasi kebijakan maupun pemberdayaan masyarakat.