KilasJava.id, Surabaya – Keinginan untuk kembali ke tanah kelahiran menjadi tekad kuat bagi Nadia Hidayati, salah satu dari 17 dokter yang diambil sumpahnya di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pada Kamis (20/2).
Lahir dan besar di Amuntai, Kalimantan Tengah, Nadia telah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran (FK) Unusa selama enam tahun sebelum akhirnya resmi menyandang gelar dokter.
“Alhamdulillah, saya bisa mewujudkan mimpi masuk FK dan menjadi dokter,” ujar Nadia, yang berasal dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Perjalanan Nadia menjadi dokter tidaklah mudah. Demi mengejar cita-citanya, ia harus merantau ke Surabaya, jauh dari kampung halaman. Awalnya, Nadia sempat ragu meninggalkan Palangkaraya untuk kuliah di FK Unusa.
Namun, setelah mendapat informasi dari seorang teman dan berdiskusi dengan kedua orang tuanya, Nadia mantap memilih Unusa yang memiliki dasar pendidikan berbasis agama yang kuat.
“Orang tua awalnya keberatan karena saya harus ke Jawa, apalagi saya perempuan. Tapi karena FK Unusa memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat, mereka akhirnya mendukung,” jelasnya.
Setelah enam tahun berjuang menempuh pendidikan, kini Nadia siap kembali ke tanah kelahirannya untuk mengabdikan diri. Ia menyadari bahwa Kalimantan masih kekurangan tenaga kesehatan, dan ia ingin berkontribusi dengan ilmu yang telah diperolehnya selama di FK Unusa.
“Masih minim tenaga kesehatan di sana. Saya ingin menerapkan ilmu yang saya pelajari untuk membantu masyarakat di tanah kelahiran,” pungkasnya.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id
