Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Pendidikan

Pengalaman Belajar Hukum Lingkungan di UBC: Kisah Alldeira Lucky Syawalayesha dalam Program IISMA

48
×

Pengalaman Belajar Hukum Lingkungan di UBC: Kisah Alldeira Lucky Syawalayesha dalam Program IISMA

Sebarkan artikel ini
IISMA
Alldeira Lucky Syawalayesha, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR).

KilasJava.id, Surabaya – Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) memberi kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk merasakan pengalaman pendidikan internasional.

Salah satu awardee program ini adalah Alldeira Lucky Syawalayesha, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR) yang berkesempatan mendalami hukum lingkungan di University of British Columbia (UBC), Kanada.

Example 300x600

Deira, panggilan akrabnya, memilih untuk mengambil mata kuliah seperti Land Use Management and Planning, Conservation Decision Making and Policy, serta International Forestry di Fakultas Kehutanan UBC.

Meskipun bidang yang dipilih terkesan kurang berkaitan langsung dengan hukum, Deira menjelaskan bahwa pengalaman ini memberikan wawasan baru yang sangat berharga bagi pengembangan minatnya di bidang hukum lingkungan internasional.

“Studi di Fakultas Kehutanan UBC memberikan pandangan yang lebih luas tentang pengelolaan hutan dan konservasi. Ini membuka mata saya untuk melihat bagaimana hukum lingkungan berperan dalam menjaga kelestarian alam,” kata Deira.

Ia juga menambahkan, pilihan untuk belajar di UBC tidak lepas dari lokasi kampus yang strategis di British Columbia, wilayah yang dikenal dengan keanekaragaman bioma dan kekayaan alamnya.

Kawasan Pacific Northwest (PNW) di mana UBC berada, kata Deira, merupakan pusat riset global dalam bidang lingkungan.

“Hal ini menjadikan pengalaman belajar di UBC sangat berharga, terutama dengan adanya Malcolm Knapp Research Forest yang menjadi fasilitas penelitian unggulan,” ujarnya.

Selama berada di sana, Deira merasa sangat beruntung dapat mengunjungi Malcolm Knapp Research Forest, tempat yang memperkenalkannya pada berbagai jenis pohon khas wilayah tersebut, seperti Douglas Fir, Western Red Cedar, dan Western Hemlock.

Deira juga mengungkapkan bahwa adaptasinya selama tinggal di Vancouver terbilang lancar.

“Vancouver memiliki populasi yang sangat beragam, dan cuacanya lebih bersahabat dibandingkan daerah lain di Kanada,” ujarnya.

Pengalaman-pengalaman ini tidak hanya menambah pengetahuan akademis Deira, tetapi juga memperkaya pengalamannya dalam memahami isu-isu lingkungan secara global.

Selain ilmu akademik yang ia dapatkan, Deira merasa IISMA telah membuka banyak peluang bagi karier masa depannya.

“IISMA memberikan perspektif baru yang sangat penting bagi saya. Saya mempelajari dua disiplin ilmu yang berbeda, dan ini memberikan saya pandangan yang lebih luas dalam praktik hukum di masa depan,” ungkap Deira.

Melalui pengalaman ini, Deira berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan kebijakan lingkungan yang lebih baik di Indonesia.

Ia bertekad untuk mengaplikasikan ilmu yang ia peroleh di UBC untuk mendukung upaya konservasi dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan di tanah air.

“Mempelajari dua bidang yang berbeda bukanlah hambatan, tetapi peluang. Dengan pendekatan lintas disiplin ini, saya ingin memberikan kontribusi lebih dalam di bidang hukum lingkungan dengan perspektif yang lebih luas dan komprehensif,” tutupnya.

IISMA, yang dirancang untuk memberikan mahasiswa Indonesia pengalaman pendidikan internasional, telah membekali Deira dengan pengetahuan dan pengalaman berharga yang akan membuka jalan untuk berkarier dalam dunia hukum dan lingkungan secara global.

***Kunjungi kami di news google KilasJava.id

Example 468x60 Example 468x60 Example 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *