KilasJava.id, Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali mencatatkan prestasi internasional melalui jurnal Indonesian Journal of Medical Laboratory Science and Technology (IJMLST).
Jurnal ini resmi masuk dalam pemeringkatan Scimago Journal & Country Rank (SJR) 2025 dan menempati kuartil empat (Q4).
Masuknya IJMLST ke dalam SJR menjadikannya satu-satunya jurnal bidang Teknologi Laboratorium Medik (TLM) di Indonesia yang tak hanya terindeks Scopus, tapi juga berada di peringkat tertinggi nasional, yakni SINTA 1.
Pencapaian ini turut menambah daftar enam jurnal afiliasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang berhasil masuk SJR tahun ini. Lima jurnal lainnya adalah Nazhruna, Jurnal Pendidikan Islam dan Islamic Guidance and Counseling Journal (Q1), Munaddhomah, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam dan Journal of Multidisciplinary Applied Natural Science (Q2), serta Register, Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi (Q3).
Ketua Bidang 4 LPPM Unusa yang juga Ketua ARJUNU, Dr. Fifi Khoirul Fitriyah, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi terhadap capaian tersebut. Ia menekankan pentingnya kualitas dan konsistensi dalam pengelolaan jurnal ilmiah.
“Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa jurnal-jurnal di lingkungan PTNU mampu bersaing secara global jika dikelola secara profesional,” ungkap Fifi.
Managing Editor IJMLST, Gilang Nugraha, menjelaskan bahwa sejak awal jurnal ini dirancang dengan standar internasional. Dimulai dari proses seleksi naskah yang ketat, peninjauan ilmiah yang objektif, hingga promosi ke jaringan akademik global.
“Kami fokus pada kualitas. Artikel yang masuk harus punya kebaruan, metodologi kuat, dan kontribusi ilmiah yang jelas. Tidak ada kompromi untuk kualitas,” tegas Gilang.
Selain penguatan kualitas konten, IJMLST juga aktif memperluas jejaring dan promosi internasional. Jurnal ini tampil dalam forum akademik global, bekerja sama dengan institusi luar negeri, dan menggunakan strategi digital untuk memperluas jangkauan pembaca dan kontributor.
Keberhasilan ini juga ditopang oleh dukungan penuh dari pihak universitas, baik dalam hal pendanaan, teknologi, maupun pengembangan sumber daya manusia.
“Kesuksesan IJMLST adalah hasil sinergi semua pihak di Unusa. Ini kerja tim yang solid,” ujar Gilang.
Dr. Fifi menambahkan bahwa keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong semangat pengelola jurnal lain untuk mengikuti jejak IJMLST.
Ia menyebut bahwa penguatan jurnal-jurnal keislaman dan keilmuan dari PTNU bisa menjadi kontribusi penting bagi kemajuan literasi global.
“Semoga prestasi ini menjadi awal dari lahirnya jurnal-jurnal unggulan lainnya. Kita ingin PTNU dikenal dunia lewat karya ilmiah yang bermutu,” tutup Fifi.
Melalui capaian ini, Unusa tidak hanya memperkuat posisinya di dunia akademik internasional, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi dosen dan peneliti Indonesia untuk terlibat dalam ekosistem publikasi global.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id