Ia menegaskan bahwa proses seleksi SNBT di UNAIR sepenuhnya berdasarkan pada nilai murni dari hasil tes, yang kemudian dibobot sesuai dengan karakteristik program studi masing-masing.
Misalnya, program studi Kedokteran akan memiliki bobot subtes yang berbeda dengan Teknik.
Dengan diumumkannya hasil seleksi SNBT, UNAIR meminta para calon mahasiswa untuk segera melakukan proses pendaftaran ulang.
Prof Nasih menekankan pentingnya ketepatan waktu dalam pelaksanaan daftar ulang, karena kuota yang tidak segera diisi akan dialihkan kepada peserta dari jalur mandiri.
“Jika target tidak terpenuhi, maka akan kami alihkan kepada teman-teman dari jalur mandiri. Maka, segera manfaatkan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Pada tahun ini, UNAIR menerapkan perubahan dalam mekanisme pendaftaran ulang.
Salah satu langkah penting yang diterapkan adalah kewajiban verifikasi faktual secara langsung oleh calon mahasiswa dengan datang ke kampus.
Tujuannya adalah untuk memastikan keabsahan data dan mencegah potensi penyimpangan administratif.
“Verifikasi ini penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk risiko hukum yang mungkin muncul akibat pemalsuan data. Maka, kami ingin calon mahasiswa datang langsung dan memastikan semua dokumen sesuai fakta,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut.
Langkah verifikasi faktual ini sejalan dengan komitmen UNAIR dalam menjunjung tinggi integritas akademik dan tata kelola yang transparan.
Melalui mekanisme ini, universitas berharap seluruh proses penerimaan mahasiswa baru dapat berjalan secara objektif, kredibel, dan bebas dari penyimpangan.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id