KILASJAVA.ID, SURABAYA – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan kiprah gemilang di tingkat internasional dengan capaian signifikan dalam dua pemeringkatan global bergengsi, QS World University Rankings (QS WUR) dan Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025.
Pencapaian ini mempertegas posisi UNAIR sebagai institusi pendidikan tinggi yang tak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan.
Dalam pemeringkatan QS WUR 2026, UNAIR menempati posisi ke-287 dunia, mengalami kenaikan tajam dari posisi sebelumnya di peringkat ke-308.
Ini menjadi posisi tertinggi yang pernah dicapai UNAIR sejak pertama kali mengikuti QS WUR. Rektor UNAIR, Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin, menyampaikan bahwa capaian tersebut adalah hasil dari komitmen berkelanjutan dalam pengembangan kualitas pendidikan, riset, dan kolaborasi internasional.
“Peringkat ini merupakan buah dari kerja keras panjang seluruh sivitas akademika. Perjalanan mencapai posisi ini bukan proses instan, melainkan hasil strategi terencana yang dijalankan secara konsisten,” ujar Prof Madyan dalam konferensi pers di Kampus MERR-C UNAIR.
Salah satu penopang utama dalam lompatan peringkat tersebut adalah peningkatan produktivitas riset.
Pada 2015, publikasi UNAIR yang terindeks Scopus hanya 140 judul per tahun.
Kini angka tersebut melonjak menjadi lebih dari 3.200 publikasi per tahun. Kinerja luar biasa ini berdampak langsung pada penguatan kapasitas akademik UNAIR, termasuk peningkatan jumlah guru besar dan reputasi institusi di kancah ilmiah.
UNAIR juga mencetak prestasi membanggakan dalam indikator reputasi lulusan di dunia kerja.
Dalam kategori employer reputation versi QS, UNAIR masuk dalam jajaran 100 besar dunia, tepatnya di peringkat ke-78. Pencapaian ini menjadi pengakuan bahwa lulusan UNAIR dinilai kompeten, adaptif, dan siap bersaing di pasar kerja global.
Di sisi lain, dalam THE Impact Rankings 2025, UNAIR berhasil menduduki posisi ke-9 dunia.
Sebuah capaian monumental yang menandai komitmen kuat UNAIR terhadap agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Capaian ini menjadikan UNAIR sebagai perguruan tinggi terbaik di Asia Tenggara dan peringkat satu nasional dalam THE Impact Rankings.
“Peringkat ke-9 dunia ini mencerminkan kontribusi aktif UNAIR dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui berbagai program tridarma yang relevan dengan SDGs,” ujar Prof Madyan.
Secara spesifik, UNAIR menempati peringkat pertama dunia dalam kategori SDGs 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), serta posisi ketiga dalam SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan).
Dalam SDGs 5 (Kesetaraan Gender), UNAIR juga mencatat prestasi luar biasa dengan menempati peringkat keempat dunia.
Sementara dalam aspek kemitraan global (SDGs 17), UNAIR berada di posisi ke-29 dunia, memperlihatkan kekuatan jejaring dan kolaborasi internasional yang kokoh.
Prof Madyan menekankan bahwa peringkat hanyalah cerminan dari proses internal yang berjalan baik.
“Peringkat bukanlah tujuan utama, namun merupakan refleksi dari keseriusan kami dalam meningkatkan mutu, relevansi, dan dampak dari setiap aktivitas akademik dan sosial yang dijalankan universitas,” jelasnya.
Dengan pencapaian ini, UNAIR tidak hanya memperkuat reputasi global, tetapi juga membuka lebih banyak peluang kolaborasi strategis, baik dalam bidang riset, pengembangan teknologi, hingga pengabdian masyarakat.
Lebih dari sekadar statistik, prestasi ini menjadi simbol bahwa perguruan tinggi Indonesia mampu menjadi pemain penting dalam tatanan pendidikan global yang semakin kompetitif.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id