KILASJAVA.ID, SURABAYA – Dari Surabaya menuju Solo, satu armada besar berisi logistik dan doa meluncur di malam Jumat (10/10/2025).
Truk Fuso bermuatan tenda, meja, dan perlengkapan dapur itu bukan sekadar pengangkut barang.
Ia menjadi simbol perjalanan spiritual dan sosial Majelis Ar-Rohimin Surabaya dalam menyemarakkan Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo.
Bagi Majelis Ar-Rohimin, haul bukan hanya momentum mengenang ulama besar, tetapi juga ruang berbagi dan menghidupkan nilai gotong royong.
Tahun ini, mereka berkolaborasi dengan PT Metatu Nusantara Jaya (PT MNJ), PT Bangun Berkah Berkarya (PT B3), dan LPM Suramadu menyiapkan ribuan konsumsi untuk jemaah: 30.000 kopi arab dan kopi hitam, 30.000 kopi susu jahe, 30.000 snack, 30.000 teh, dan 30.000 air mineral.
Namun langkah paling bermakna justru datang dari keputusan sederhana, tidak lagi membawa bahan mentah dari Surabaya, melainkan menggandeng pelaku UMKM Solo untuk menyiapkan 13.500 paket nasi bungkus.
“Kalau dulu kami masak sendiri, tahun ini kami ingin berbagi rezeki dengan warga Solo. Ini soal kebersamaan, bukan sekadar efisiensi,” ujar Pembina Majelis Ar-Rohimin, Haji Abdul Rohim, Kamis malam (9/10/2025).
Keputusan itu lahir dari perenungan. Ia sadar, haul bukan hanya tentang menyiapkan makanan untuk jemaah, melainkan tentang menghidupkan keberkahan di setiap tangan yang ikut bekerja.
“Saya mencari UMKM Solo yang jualan nasi bungkus. Alhamdulillah semuanya warga lokal. Kami anggarkan Rp135 juta untuk 13.500 bungkus, satu bungkus Rp10.000,” ungkapnya.
Paket nasi tersebut akan dibagikan kepada ribuan tamu Haul Habib Ali di Pasar Kliwon, Solo, pada Senin (13/10/2025).
Dua posko dibentuk di Masjid Jami’ Assagaf dan simpang Masjid Riyadh Solo. Masing-masing beroperasi 24 jam dengan dua shift, pagi dan malam, agar para jemaah tak kekurangan makanan selama kegiatan berlangsung.
“Jemaah di lokasi tidak bisa keluar karena jalan sangat padat. Jadi kami jemput bola dengan membagikan nasi langsung di pos,” katanya.

Sekitar 200 anggota Majelis Ar-Rohimin Surabaya, termasuk para srikandi, turut berangkat ke Solo untuk membantu logistik dan dapur umum.
Mereka bukan sekadar panitia, tetapi bagian dari rantai kebaikan yang memastikan ribuan tamu mendapat pelayanan terbaik.
Tahun lalu, Majelis Ar-Rohimin membagikan 12.500 paket makanan. Tahun ini, jumlahnya meningkat menjadi 13.500.
“Sebenarnya saya ingin 20.000, tapi kapasitas UMKM belum memungkinkan. Namun yang terpenting, kita sudah memberdayakan masyarakat lokal,” tambah Abdul Rohim.
“Kami berharap Haul tahun ini berjalan lancar dan membawa keberkahan. Apa yang dilakukan Majelis Ar-Rohimin adalah contoh nyata cinta kepada dzurriyah Rasulullah SAW,” ujarnya.
Bagi Abdul Rohim, cinta kepada Rasulullah bukan sekadar ungkapan, tapi tindakan nyata yang membawa manfaat sosial.
Ia menegaskan pentingnya memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjaga keutuhan umat.
“Banyak isu yang berpotensi memecah belah umat. Maka kita harus bentengi diri dengan iman, takwa, dan kebersamaan. Kegiatan seperti Haul Solo ini menjadi ruang kita berdoa bersama, bersilaturahmi, sekaligus menanamkan cinta kepada Rasulullah,” tegasnya.
Majelis Ar-Rohimin sendiri rutin mengadakan kajian setiap Rabu malam di Surabaya, dan dari majelis itulah semangat untuk hadir di Solo tumbuh.
“Itu benteng iman kita. Melalui kegiatan ini, kami ingin terus menanamkan nilai cinta Rasulullah dalam kehidupan,” pungkasnya.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id













