KilasJava.id, Surabaya – Masa Angkutan Lebaran (Angleb) 2025 sudah memasuki hari ke-6, terhitung sejak Jumat, 21 hingga 26 Maret ini. Terpantau, volume pengguna Commuter Line di seluruh wilayah mengalami tren peningkatan. Hingga 25 Maret 2025 kemarin, total pengguna Commuter Line di seluruh lintas dari awal masa Angkutan Lebaran 2025 sebanyak 5.326.391 orang.
Data ini menunjukkan capaian volume pengguna sudah mencapai 105% jika dibandingkan dengan total proyeksi pengguna Commuter Line di seluruh lintas pada lima hari masa Angleb 2025 ini, yaitu sebanyak 5.095.951 orang. Pencapaian tertinggi pada volume pengguna Commuter Line di wilayah 8 Surabaya, yaitu sebanyak 114% dari proyeksi sebanyak 189.175 orang, dan Commuter Line Prameks sebesar 109% dari proyeksi sebanyak 12.553 orang.
Sementara itu, untuk capaian volume pengguna Commuter Line Jabodetabek yang masih digunakan oleh para pekerja harian dan pelaku usaha kecil yang masih harus beraktivitas, tercatat sebanyak 104% dari proyeksi pengguna, yaitu sebanyak 4.457.153 orang.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan bahwa capaian volume pengguna Commuter Line hingga hari kelima masa Angleb tahun ini merupakan gambaran masyarakat yang membutuhkan transportasi perkotaan, khususnya kereta komuter, dalam mobilisasinya, baik untuk keperluan mudik maupun untuk aktivitas sehari-hari.
“Dengan tarif yang murah dan terjangkau, serta kenyamanan dalam perjalanan dan efisiensi, transportasi Commuter Line menjadi pilihan utama seluruh lapisan masyarakat dalam melakukan mobilitas sehari-hari,” ujar Joni. “Bukan hanya di Jabodetabek, tetapi juga di wilayah Bandung, Yogyakarta, hingga Surabaya.”
Pada wilayah-wilayah operasi lainnya, seperti Wilayah 2 Bandung, Wilayah 6 Yogyakarta, dan Wilayah 8 Surabaya, Commuter Line juga dijadikan transportasi pilihan masyarakat untuk menuju daerah-daerah di luar pusat kota pada masa mudik ini.
Dengan layanan Commuter Line di berbagai wilayah ini, masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi dapat menikmati layanan transportasi yang terjangkau dan nyaman.
Lebih jauh lagi, keberadaan Commuter Line juga mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang dilaluinya. Berdasarkan survei JakPat, 54 persen responden dapat mengurangi biaya transportasi secara signifikan, di bawah Rp 250 ribu per bulan. Di sini, Commuter Line terbilang paling berpengaruh mengingat jumlah pengguna berada di posisi atas.