KilasJava.id, Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) secara resmi membuka jalur penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran melalui program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) mulai tahun akademik 2025-2026.
Kebijakan ini menjadi wujud syukur atas capaian akreditasi unggul yang diraih Program Studi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter di kampus tersebut.
Peluncuran program dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Selasa (20/5/2025), di Auditorium Kampus C Unusa, Jalan Tenggilis Utara No.14, Surabaya.
Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, menegaskan bahwa langkah ini merupakan komitmen kampus dalam memperluas akses pendidikan, khususnya bagi siswa berprestasi dari latar belakang ekonomi kurang mampu.
“Pendidikan kedokteran selama ini dianggap eksklusif karena seleksinya sangat ketat dan biayanya tinggi. Padahal, Indonesia sangat membutuhkan dokter yang berasal dari berbagai latar belakang untuk mendukung pemerataan layanan kesehatan,” ujar Rektor.
Ia menambahkan bahwa tidak banyak institusi pendidikan kedokteran yang berani membuka beasiswa penuh lewat jalur KIPK karena keterbatasan biaya.
Namun, Unusa melihat hal ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial serta kontribusi konkret terhadap pembangunan sektor kesehatan.
Melalui jalur KIPK, lulusan SLTA dari keluarga prasejahtera dan memiliki capaian akademik unggul dapat mengakses pendidikan kedokteran secara gratis.
Mahasiswa yang lolos seleksi akan dibebaskan dari seluruh biaya studi, termasuk pendidikan profesi dokter. Selain itu, mereka juga akan menerima biaya hidup bulanan dan tablet pembelajaran secara cuma-cuma.
Data Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unusa menunjukkan peningkatan minat terhadap jalur KIPK setiap tahun.
Hingga awal Mei 2025, terdapat 350 pendaftar yang telah menyelesaikan pemberkasan.
Pada 2024 lalu, tercatat 1.315 pendaftar, meningkat dari 706 pendaftar pada 2023.
Proses pendaftaran jalur KIPK di Fakultas Kedokteran Unusa telah dibuka dan dapat diakses melalui laman pmb.unusa.ac.id.
Informasi lengkap mengenai persyaratan dan proses seleksi tersedia baik secara daring maupun melalui layanan langsung di kampus.
Dekan Fakultas Kedokteran Unusa, Dr Handayani dr MKes, menyampaikan bahwa kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh generasi muda yang memiliki semangat belajar tinggi meski berasal dari keluarga tidak mampu.
“Kami yakin setiap anak Indonesia berhak untuk menjadi dokter, tanpa terkendala oleh biaya,” ujarnya.
Dengan dibukanya jalur ini, Unusa menunjukkan komitmennya dalam memperkuat keadilan sosial di bidang pendidikan dan kesehatan, serta mendukung lahirnya tenaga medis yang profesional, kompeten, dan merata secara ekonomi.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id