Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Pendidikan

Dari Kampus ke Matras, Perjalanan Inspiratif Kharisma Devi

37
×

Dari Kampus ke Matras, Perjalanan Inspiratif Kharisma Devi

Sebarkan artikel ini
Kharisma Devi

KilasJava.id, Surabaya – Menjalani pendidikan profesi bidan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tidak menjadi alasan bagi Kharisma Devi Eka Prasetyo untuk melepaskan kecintaannya terhadap seni bela diri Jujitsu.

Justru, di tengah kesibukan akademik, ia berhasil menunjukkan konsistensi dan dedikasi luar biasa dalam dua bidang sekaligus, yakni kebidanan dan olahraga prestasi.

Example 300x600

Dalam prosesi pengambilan sumpah profesi yang digelar pada Jumat, (30/5/2025), Kharisma dinobatkan sebagai salah satu peserta terbaik.

Pencapaian tersebut bukan hanya karena rekam akademiknya yang cemerlang, tetapi juga karena kontribusinya yang luar biasa sebagai atlet Jujitsu, baik di tingkat kampus maupun luar institusi.

Kharisma merupakan anak pertama dari pasangan Andrin Prasetyo dan Luluk Cholifah. Sejak awal masa studi di D3 Kebidanan, ia sudah aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jujitsu Unusa.

Berangkat dari kekaguman terhadap sang ayah yang merupakan pelatih Jujitsu, Kharisma menemukan identitas dan kepercayaan dirinya lewat seni bela diri ini.

“Dulu saya termasuk pribadi yang pendiam dan sulit bergaul. Bergabung di UKM Jujitsu mengubah banyak hal. Saya menjadi lebih terbuka, percaya diri, dan kuat secara mental,” ujarnya.

Deretan prestasi yang diraih Kharisma di arena Jujitsu cukup mengesankan. Ia pernah menjuarai berbagai kategori dalam kompetisi Jujitsu di Jawa Timur, seperti Kejuaraan Piala Bupati Ngawi, Unesa Open, dan Piala KONI Surabaya.

Mulai dari kategori Fighting, Komite, hingga Newaza, ia membuktikan kemampuan teknik dan ketangguhannya sebagai atlet.

Meski telah menyelesaikan pendidikan profesi dan akan segera memasuki dunia kerja sebagai bidan, Kharisama menyatakan tidak akan berhenti berlatih.

“Selama tidak mengganggu tanggung jawab profesi, saya akan terus aktif di olahraga ini. Jujitsu telah membentuk saya menjadi pribadi yang lebih kuat dan berkomitmen,” tegasnya.

Dekan Fakultas Kebidanan dan Keperawatan Unusa, Dr Khamidah, menyampaikan rasa bangganya terhadap sosok Kharisma.

Ia menilai bahwa semangat, integritas, dan kedisiplinan yang ditunjukkan Kharisma dalam dunia olahraga adalah cerminan etos kerja yang ideal untuk seorang bidan.

“Kami berharap Kharisama bisa menjadi contoh bagi lulusan lainnya dalam hal semangat pengabdian dan keteladanan,” katanya.

Sementara itu, Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengambilan sumpah profesi sebagai simbol kesiapan lulusan untuk mengabdi di masyarakat.

Sebanyak 50 lulusan mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 31 profesi Ners dan 19 profesi Bidan. Unusa, katanya, berkomitmen mencetak tenaga kesehatan yang unggul secara kompetensi dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Perjalanan Kharisma Devi bukan hanya tentang meraih gelar profesi atau memenangkan kejuaraan, tetapi tentang keberanian untuk menjalani dua peran besar sekaligus.

Ia membuktikan bahwa pengabdian dan pencapaian pribadi dapat berjalan berdampingan, jika dijalani dengan semangat dan dedikasi penuh.

***Kunjungi kami di news google KilasJava.id

Example 468x60 Example 468x60 Example 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *