Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Pendidikan

Mahasiswa UNAIR Gagas “Lare Banjar” untuk Lawan Diare

43
×

Mahasiswa UNAIR Gagas “Lare Banjar” untuk Lawan Diare

Sebarkan artikel ini
Lare Banjar

KilasJava.id, Banyuwangi – Mahasiswa Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar program “Lare Banjar” (Lawan Diare di Desa Banjar).

Program ini merupakan bagian dari praktik kerja lapangan (PKL) yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sanitasi bersih serta mencegah penyebaran penyakit diare.

Example 300x600

Bertempat di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, kegiatan ini berlangsung pada Senin (3/1/2025) dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari siswa sekolah dasar, ibu rumah tangga, hingga kader desa seperti PKK.

Ketua PKL, Mohammad Devan Tri Oktavadhan, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama program ini adalah pemetaan rumah tanpa jamban serta identifikasi aliran sungai yang masih digunakan untuk mandi, cuci, kakus (MCK).

Data yang dikumpulkan nantinya akan digunakan untuk advokasi kepada pemerintah desa dan puskesmas agar dapat ditindaklanjuti dengan kebijakan yang lebih konkret.

Selain pemetaan, tim PKL yang terdiri dari 10 mahasiswa ini juga mengadakan sosialisasi sanitasi dan kesehatan lingkungan. Materi edukasi yang disampaikan meliputi:
– Pentingnya kebersihan lingkungan untuk mencegah diare.
– Cara pengolahan makanan sehat guna menghindari kontaminasi bakteri.
– Pembuatan produk herbal dari jahe dan serai sebagai upaya pencegahan alami terhadap penyakit diare.

“Kami ingin masyarakat Desa Banjar memiliki pemahaman lebih baik tentang pentingnya sanitasi yang layak. Edukasi ini kami tujukan kepada kelompok strategis, seperti siswa, ibu rumah tangga, dan kader desa, agar dampaknya bisa lebih luas,” ujar Devan.

Data pemetaan yang telah dikumpulkan tidak hanya menjadi dokumentasi, tetapi juga digunakan sebagai dasar advokasi kepada pemerintah desa. Hasilnya, pemerintah setempat memberikan respons positif dengan menyetujui alokasi dana untuk pembangunan septic tank dan perbaikan fasilitas toilet umum.

“Melalui advokasi ini, kami berharap kebijakan sanitasi di Desa Banjar bisa lebih tepat sasaran dan efektif dalam menekan angka kasus diare,” tambah Devan.

Keberlanjutan program ini juga menjadi perhatian utama. Dengan dukungan pemerintah desa dan puskesmas, “Lare Banjar” diharapkan dapat menjadi model dalam pengelolaan sanitasi dan kesehatan lingkungan di daerah lain.

“Kami ingin program ini tidak berhenti sampai di sini. Dengan berbagai inovasi dan advokasi yang terus berlanjut, kami berharap Desa Banjar bisa menjadi contoh dalam pengelolaan sanitasi yang lebih baik,” tutupnya.

Example 468x60 Example 468x60 Example 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *