KilasJava.id, Surabaya – Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Sosialisasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Acara yang berlangsung di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR-C UNAIR ini dihadiri oleh guru dari berbagai SMA dan MA untuk mendapatkan informasi terbaru tentang sistem seleksi mahasiswa baru.
Sosialisasi ini menghadirkan tiga pembicara utama, yaitu Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih, Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto, serta Koordinator Call Center, Helpdesk, dan Frontdesk SNPMB Badrus Zaman.
Prof Nasih menjelaskan bahwa UNAIR akan menerima sekitar 9100 mahasiswa baru melalui tiga jalur utama, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri PTN.
Pada SNBP, UNAIR menetapkan kuota minimal 20 persen, sementara SNBT minimal 30 persen. Sisanya diisi melalui empat jalur mandiri, yaitu jalur mandiri prestasi, UTBK plus, tes, dan kemitraan. UNAIR juga memberikan kesempatan melalui jalur golden ticket bagi siswa dengan prestasi luar biasa.
*Perubahan dalam SNBP dan SNBT 2025*
Badrus Zaman menyampaikan bahwa terdapat beberapa perubahan dalam sistem SNBP dan SNBT tahun ini. Salah satunya adalah penggunaan E-Raport yang mempercepat pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) serta memberikan tambahan 5 persen kuota eligible bagi sekolah yang menggunakannya.
Perbedaan lainnya adalah pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang kini hanya dilakukan dalam satu gelombang selama 10 hari. Setiap peserta harus memilih empat program studi dengan syarat satu di antaranya merupakan program diploma.
Badrus juga menegaskan bahwa pendaftar Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) hanya bisa memilih jurusan yang berada di bawah Kemenristek.
Sistem Perangkingan SNBP di UNAIR
Prof Bambang menjelaskan bahwa UNAIR menerapkan sistem perangkingan dalam jalur SNBP. Setiap sekolah yang mendaftarkan siswa melalui jalur ini akan dirangking berdasarkan prestasi akademik. UNAIR kemudian akan memilih siswa dengan peringkat pertama paralel di setiap sekolah, dilanjutkan dengan peringkat kedua, ketiga, dan seterusnya hingga kuota terpenuhi.
Namun, sistem ini hanya berlaku untuk SNBP. Pada SNBT, seleksi dilakukan murni berdasarkan hasil nilai UTBK.
UNAIR juga menyediakan jalur golden ticket bagi siswa dengan prestasi akademik maupun non-akademik yang luar biasa. Jalur ini tidak mengurangi kuota SNBP dan bahkan dapat meningkatkan indeks sekolah dalam perangkingan SNBP UNAIR.
“Golden ticket ini merupakan kesempatan istimewa bagi siswa yang memiliki prestasi luar biasa. Kami ingin memberikan apresiasi kepada mereka yang telah menunjukkan dedikasi di bidang akademik dan non-akademik,” ujar Prof Bambang.
Dengan adanya berbagai jalur penerimaan ini, UNAIR berharap dapat menjaring mahasiswa terbaik yang siap berkontribusi dalam dunia akademik dan profesional di masa depan.