Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Pendidikan

Inspirasi Imam Syafi’i Antarkan Siswa Malang Raih Golden Ticket Kedokteran UNAIR

65
×

Inspirasi Imam Syafi’i Antarkan Siswa Malang Raih Golden Ticket Kedokteran UNAIR

Sebarkan artikel ini
Golden Ticket

KilasJava.id, Surabaya – Di tengah persaingan ketat 3.155 siswa dari 1.423 sekolah yang mendaftar program Golden Ticket Universitas Airlangga (UNAIR) tahun 2025, Al Davi Muhammad Azril dari MAN 2 Kota Malang berhasil mengukir prestasi membanggakan.

Siswa berprestasi ini terpilih menjadi salah satu nominator penerima Golden Ticket untuk Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Unair.

Example 300x600

Pada Kilasjava.id, Azril mengungkapkan bahwa motivasi utamanya memilih kedokteran berasal dari filosofi Imam Syafi’i tentang ilmu. Rabu (12/3/2025),

“Imam Syafi’i pernah berkata, bahwa ilmu itu ada dua, ilmu dunia dan akhirat. Kalau ilmu akhirat itu ilmu fiqih, ilmu-ilmu hukum Islam dan yang kedua ilmu kedokteran, yakni untuk menjaga kesehatan badan,” ungkap Azril.

Selain inspirasi dari tokoh Islam terkemuka tersebut, siswa asal Malang ini juga memiliki kepedulian mendalam terhadap kondisi kesehatan di Indonesia.

“Saya cukup miris melihat keadaan Indonesia yang fasilitas kesehatannya kurang merata. Oleh karena itu, saya ingin menjadi seorang dokter yang dapat membantu mereka,” jelasnya dengan penuh semangat.

Terpilihnya Azril sebagai kandidat penerima Golden Ticket Unair bukanlah tanpa alasan. Berbagai prestasi gemilang telah ia raih, di antaranya:
– Medali perak Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Biologi
– Medali perak Olimpiade Sains Airlangga
– Medali perak Kompetisi Sains Madrasah

Meski demikian, pencapaian tersebut tidak membuatnya berpuas diri. Azril bertekad untuk terus mengukir prestasi saat menempuh pendidikan di Unair.

“Di Unair nanti, aku ada rencana ikut ONMIPA, dan olimpiade-olimpiade lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional,” terangnya.

Selain ambisi akademik, lulusan MAN 2 Kota Malang ini memiliki cita-cita mulia untuk berkontribusi mengatasi kesenjangan akses kesehatan di Indonesia.

“Menurut saya, fasilitas kesehatan maupun dokter spesialis yang tidak merata di Indonesia ini juga disebabkan banyak faktor, apalagi faktor-faktor sistemik. Seperti regulasi, atau malah dari dokternya sendiri,” ujarnya menganalisis.

Azril berharap di masa depan dapat menjadi bagian dari solusi permasalahan kesehatan di Indonesia melalui pengabdian masyarakat di bidang kesehatan.

“Saya berharap di masa depan saya dapat menjadi bagian dari orang-orang yang melakukan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan,” pungkasnya penuh keyakinan.

***Kunjungi kami di news google KilasJava.id

Example 468x60 Example 468x60 Example 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *