KilasJava.id, Surabaya – Universitas Airlangga (UNAIR) menyambut mahasiswa termuda dalam seleksi SNBP 2025. Yasmin Nayla Nur Hakim Batubara, gadis berusia 14 tahun asal SMAS Al-Azhar Plus Kota Medan, berhasil diterima di Program Studi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB) Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM).
Pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) diumumkan Selasa (18/3/2025) pada pukul 15.00 WIB. Ribuan mahasiswa diterima di UNAIR melalui jalur ini, namun cerita Yasmin menjadi sorotan karena usianya yang jauh di bawah rata-rata mahasiswa baru.
Yasmin mengungkapkan rahasia di balik pencapaiannya yang luar biasa. Ia mengikuti program kelas akselerasi sebanyak tiga kali selama pendidikannya—di SD, SMP, dan SMA.
Prestasi akademiknya juga mengesankan, dengan berbagai penghargaan termasuk medali emas Olimpiade Matematika, finalis Olimpiade Bahasa Inggris, dan sertifikat Tahfiz 3 juz.
“Sebagai siswa akselerasi tentu saya harus memiliki strategi belajar yang baik. Setiap hari sepulang sekolah saya meluangkan waktu untuk belajar mau materinya sedikit ataupun banyak. Jika materinya banyak, saya bisa belajar hingga larut malam. Dengan ini saya bisa belajar lebih efektif,” jelas Yasmin.
Keputusan Yasmin memilih UNAIR dan program studi TRKB bukan tanpa alasan. Ia telah lama memimpikan berkuliah di UNAIR dan melihat peluang besar dalam bidang robotika.
“Saya memilih UNAIR karena memiliki jurusan yang saya inginkan yaitu Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan. UNAIR merupakan universitas yang saya yakin dapat membantu, membimbing, dan mendidik saya untuk menjadi ilmuwan robot yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Gadis muda ini memiliki visi jelas tentang masa depan teknologi robotika. “Saya melihat sebuah peluang dimana teknologi robot sudah semakin canggih dan banyak dibutuhkan. Saya ingin mengambil peluangnya dan menciptakan robot untuk membantu manusia, tetapi tidak menggantikan kedudukan manusia,” tambahnya.
Kesuksesan Yasmin tidak lepas dari dukungan orang-orang di sekitarnya. Ia menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas prestasi yang diraihnya, serta mengakui peran penting orang tua, guru, dan teman-temannya.
Meskipun usianya jauh lebih muda dibandingkan mahasiswa lain, Yasmin menyatakan siap menghadapi tantangan perkuliahan. Baginya, SNBP hanyalah langkah awal dari perjalanan besarnya menuju cita-cita menjadi pakar robotika.
Di tengah kebahagiaan, Yasmin tidak lupa memberikan semangat kepada teman-teman yang belum berhasil lolos SNBP.
“Buat teman-teman yang belum rezeki untuk lolos SNBP, terus semangat karena semuanya belum berakhir. Pasti ada hal yang lebih baik sudah dipersiapkan oleh Tuhan untuk kalian. Tetap semangat dan yakin bahwa ke depannya akan banyak jalan yang dapat kalian lewati untuk meraih impian,” pesannya.
Kehadiran Yasmin di UNAIR menambah keragaman dan inspirasi bagi lingkungan akademik kampus. Dengan semangat dan prestasi yang telah dibuktikannya, tidak mengherankan jika banyak yang menaruh harapan besar pada mahasiswa termuda UNAIR 2025 ini.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id