Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Pendidikan

Komunitas Colourise, Inisiatif Mahasiswa UNAIR untuk Pendidikan Anak Penderita Kanker

36
×

Komunitas Colourise, Inisiatif Mahasiswa UNAIR untuk Pendidikan Anak Penderita Kanker

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa Unair

KilasJava.id, Surabaya – Berangkat dari kepedulian terhadap pendidikan anak-anak penderita kanker, tiga mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (UNAIR) membentuk komunitas bernama Colourise.

Komunitas ini digagas oleh Muhimatul Khoiriyah bersama dua rekannya, Anisa Nanda Shafira dan Haikal Wiranata.

Example 300x600

Mereka tergerak melihat tingginya ketergantungan terhadap gawai di kalangan anak-anak kanker, khususnya yang berada di bawah naungan Yayasan Peduli Kanker Anak Indonesia (YPKAI) Surabaya.

Adiksi terhadap gawai ini sering kali tidak terkontrol karena orang tua cenderung memberikan akses tanpa batas demi menjaga mood anak selama menjalani pengobatan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Colourise menawarkan pendekatan edukatif melalui terapi seni lukis berbasis storytelling. Program ini diintegrasikan dalam aplikasi edukasi yang mereka kembangkan sendiri.

Anak-anak diajak melukis sebagai bentuk ekspresi emosional sekaligus sarana belajar yang menyenangkan sesuai dengan Kurikulum Merdeka untuk jenjang SD dan SMP.

Menurut Muhimatul Khoiriyah, yang akrab disapa Hima, kegiatan melukis dapat mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai dan sekaligus membantu perkembangan kognitif serta emosional mereka.

Hasil karya anak-anak nantinya akan dipasarkan melalui platform e-commerce, dan hasil penjualannya dikembalikan kepada mereka sebagai bentuk penghargaan dan motivasi ekonomi.

Meski memiliki misi yang kuat, perjalanan Colourise tidak selalu mulus. Hima mengakui tantangan terbesar adalah pendanaan.

Untuk itu, tim Colourise aktif mengikuti kompetisi proyek sosial seperti PFMuda dan Innovillage untuk mendapatkan dukungan finansial.

Kolaborasi juga menjadi kekuatan utama Colourise. Mereka bekerja sama dengan YPKAI Surabaya, PT Telkom Indonesia melalui program CSR Innovillage, BSO SKI FIB UNAIR, serta sejumlah komunitas sosial lainnya.

Program ini mulai menunjukkan dampak positif. Anak-anak di YPKAI menikmati aktivitas melukis dan mulai menyadari potensi yang dimiliki.

Salah satu momen paling berkesan bagi tim adalah ketika seorang anak perempuan berusia tiga tahun menunjukkan semangat luar biasa untuk melukis.

Ia bahkan membeli alat lukis sendiri meskipun fasilitas masih terbatas. Sayangnya, anak tersebut meninggal dunia sebelum tim sempat menyediakan peralatan yang lebih layak.

Pengalaman tersebut menjadi pengingat dan motivasi tersendiri bagi Hima dan tim untuk terus mengembangkan Colourise dan memperluas jangkauan program mereka.

Ke depan, tim Colourise berharap dapat memberikan akses pendidikan yang lebih inklusif bagi anak-anak penderita kanker, sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Mereka juga berencana menciptakan ruang melukis yang nyaman dan ramah anak, agar lebih banyak anak bisa menikmati manfaat dari seni dan pendidikan alternatif.

***Kunjungi kami di news google KilasJava.id

Example 468x60 Example 468x60 Example 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *