KilasJava.id, Surabaya – ,Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, ,melakukan kunjungan kerja ke Kota Pasuruan, Selasa (7/5/2025), untuk meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar kelompok keluarga berisiko stunting (KRS), yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
Kegiatan diawali dengan peninjauan Dapur Umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah naungan Yayasan ODA Masa Depan Utama yang berlokasi di Jl. Sultan Agung IV No. 2, Kecamatan Purworejo.
Dapur umum ini saat ini telah melayani sekitar 3.490 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kota Pasuruan.
Namun, fokus kunjungan kali ini adalah memastikan kesiapan perluasan MBG ke kelompok non-sekolah, terutama ibu dan balita yang tidak dapat dijangkau melalui sistem pendidikan formal.
Menteri Wihaji, didampingi Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo dan jajaran Forkopimda, turut meninjau langsung proses distribusi makanan bergizi ke rumah-rumah penerima manfaat di Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo. Proses distribusi dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) BKKBN menggunakan sepeda motor, mengingat karakteristik sasaran yang tidak memungkinkan dikumpulkan di satu tempat.
“Program ini bertujuan untuk memastikan asupan gizi yang cukup selama 1.000 hari pertama kehidupan, yang sangat krusial dalam mencegah stunting,” ujar Menteri Wihaji.
Ia menjelaskan bahwa program MBG untuk ibu hamil, menyusui, dan balita non-PAUD masih dalam tahap uji coba. Namun ke depan, sebanyak 10 persen dari total paket MBG di setiap SPPG di Kota Pasuruan akan dialokasikan khusus untuk kelompok ini.
Antusiasme penerima manfaat terlihat dalam respons mereka. Juwita Andriani (30), ibu dua anak, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diterima. “Senang sekali dikunjungi langsung oleh Pak Menteri. Saya dapat sembako dan makanan,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Fitriah Hirunis (22), yang mengaku terharu atas perhatian yang diberikan. “Saya sangat senang dan sempat grogi. Terima kasih atas bantuannya,” katanya.
Kepala SPPG Kota Pasuruan, Muhammad Subahan, mengungkapkan bahwa saat ini hanya terdapat satu dapur umum yang mendistribusikan makanan ke delapan titik di wilayah kota, mencakup TK hingga SMA. Ia berharap ke depan jumlah dapur dapat ditambah agar cakupan program lebih luas dan efisien.
Program MBG ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting dan membentuk generasi Indonesia yang lebih sehat.
Melalui pendekatan distribusi langsung, diharapkan bantuan lebih tepat sasaran dan mampu memberi dampak nyata bagi keluarga penerima.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., menambahkan bahwa asupan gizi seimbang menjadi kunci utama tumbuh kembang anak yang optimal, sekaligus langkah konkret dalam mencegah malnutrisi dan stunting di tingkat daerah.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id