Example 728x250
Artikel

Optimalisasi Mutu Pelayanan Kesehatan Melalui Penerapan Patient Safety

31
×

Optimalisasi Mutu Pelayanan Kesehatan Melalui Penerapan Patient Safety

Sebarkan artikel ini

Tujuan program keselamatan pasien adalah untuk mengurangi jumlah Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), yang dapat sangat berbahaya dan sering terjadi pada pasien selama mereka berada di rumah sakit.

KTD dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk beban kerja yang berlebihan bagi perawat, komunikasi yang buruk, penggunaan fasilitas yang tidak tepat, dll. (Nursalam, 2014).

Example 300x600

Secara keseluruhan, program keselamatan pasien telah diterapkan; namun, masalah di lapangan terkait dengan konsep keselamatan pasien karena, meskipun telah dilakukan sosialisasi, beberapa pasien tetap mengalami cedera, berisiko jatuh, menerima pengobatan yang salah, dan mengalami delegasi yang tidak lengkap selama transfer pasien, semua hal tersebut berkontribusi pada keselamatan pasien yang kurang optimal (Bawelle dkk., 2013).

Standar layanan berkualitas diperlukan untuk meningkatkan keselamatan pasien, dan JCI (2011) telah menetapkan persyaratan tersebut.

Setelah identifikasi semua standar JCI, tujuan keselamatan pasien rumah sakit internasional (SIKP), yang mencakup indikator-indikator berikut, merupakan standar yang paling relevan digunakan dalam mengevaluasi keselamatan pasien terkait kualitas layanan sesuai dengan JCI :
(1) Identifikasi pasien yang akurat
(2) Komunikasi yang lebih baik
(3) Peningkatan keselamatan obat
(4) Keyakinan bahwa pasien berada di tempat yang tepat, menerima pengobatan yang tepat, dan menjalani operasi pada pasien yang tepat
(5) Pengurangan risiko infeksi terkait perawatan kesehatan
(6) Pengurangan risiko jatuh pasien. Evaluasi pelanggan akan dipengaruhi oleh standar kualitas layanan.

1. Sikap aman dan berbahaya pekerja pada tingkat individu, unit kerja, dan organisasi memengaruhi cara budaya keselamatan pasien diukur.

Khususnya, beberapa penelitian tentang budaya menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki dampak signifikan dalam menciptakan budaya pada tingkat manajemen senior.

Empat factor diantaranya kepemimpinan transformasional (pada tingkat CEO/direktur rumah sakit), kerja tim (pada tingkat unit kerja), kesadaran individu (pada tingkat individu), dan iklim keselamatan pasien (pada tingkat organisasi/rumah sakit) termasuk dalam pengukuran iklim keselamatan pasien di rumah sakit.

Hampir setiap negara, langkah-langkah keselamatan dalam perawatan kesehatan telah berkurang akibat penurunan kualitas layanan kesehatan saat ini.

2. Dalam hal perawatan keperawatan, tingkat keahlian tenaga kesehatan terutama perawat sangat penting. Perawatan keperawatan yang lebih baik diberikan oleh perawat yang lebih memahami undang-undang kesehatan dan kode etik.

Perawat harus membaca literatur tentang kode etik keperawatan dan undang-undang kesehatan agar lebih memahami topik-topik tersebut. Selain itu, mahasiswa dapat belajar dari rekan sebaya dan internet.

3. Di rumah sakit, perawatan yang tidak aman yang diberikan oleh tenaga kesehatan merupakan masalah serius yang perlu segera diatasi.

30% kematian pasien disebabkan oleh kejadian yang dapat dicegah, yang menyumbang 83% dari masalah keamanan pasien. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap aktivitas yang tidak aman meliputi pengawasan yang tidak memadai, pelatihan, dan kepatuhan terhadap kebijakan.

Example 468x60 Example 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *