4. Selain meningkatkan kualitas perawatan rumah sakit, komunikasi yang efektif antara pasien dan tenaga medis juga dapat membantu mengklarifikasi kebingungan yang mungkin timbul akibat kecelakaan, kelalaian, atau pelanggaran.
Menurut kode etik dan standar layanan yang berlaku, layanan kesehatan berkualitas adalah layanan yang dapat memenuhi kebutuhan setiap pengguna layanan. Persepsi terhadap layanan rumah sakit lebih signifikan dipengaruhi oleh layanan perawatan yang mematuhi standar.
5. Saat ini, tidak ada landasan hukum yang jelas bagi tenaga keperawatan untuk memberikan layanan kesehatan. Interaksi antara perawat dan pasien merupakan masalah hukum, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
Memahami peraturan kesehatan memberikan kepercayaan diri bagi perawat dan membantu mereka menjaga keselamatan pasien dengan mematuhi instruksi tetap yang ditetapkan oleh profesi keperawatan di rumah sakit. Untuk memberikan perawatan keperawatan atau layanan kesehatan, tenaga keperawatan diberikan instruksi tetap.
Selain itu, terdapat faktor tambahan, seperti :
1. Tanda pertama dari budaya keselamatan pasien adalah kerjasama. Berdasarkan temuan penelitian, perawat selalu memerlukan bantuan dari perawat lain atau tenaga medis profesional saat memberikan perawatan keperawatan kepada pasien.
Di unit rawat inap, kerja sama dapat berupa penugasan tanggung jawab kepada kelompok kecil atau tim, serta perawat saling mendukung saat ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dengan cepat.
Perawat adalah tenaga kesehatan yang bekerja paling lama, bekerja 24 jam sehari dan berkoordinasi dengan tim medis lain, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Jika tidak dilakukan dengan komunikasi dan koordinasi yang tepat, keterlibatan berbagai profesi selain keperawatan dalam perawatan keperawatan dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko kerusakan.
Jika perawat secara konsisten menjaga hubungan yang baik dengan tenaga kesehatan lainnya dan rekan sejawat, serta mempertahankan harmoni di tempat kerja atau lingkungan kerja untuk memberikan layanan kesehatan, hal ini dapat dicegah.
2. Dalam setiap pekerjaan, termasuk perawatan keperawatan bagi pasien, komunikasi sangat penting. Koordinasi perawatan keperawatan yang melibatkan profesional lain di luar keperawatan memerlukan komunikasi yang efektif dan tepat.
Untuk memberikan perawatan keperawatan dan mencapai hasil terbaik, komunikasi merupakan komponen krusial dalam praktik keperawatan.
Tugas utama perawat dalam mencegah kesalahan perawatan meliputi pelaporan insiden, mengajarkan nilai komunikasi kepada perawat lain dan diri sendiri, mengusulkan perbaikan pada prosedur dan kebijakan, serta berpartisipasi dalam pemecahan masalah.
Kesalahan manusia individu jarang menjadi penyebab kesalahan medis. Sebaliknya, kegagalan sistem komunikasi yang mengganggu rantai komunikasi adalah penyebab utama.
Hal ini menekankan betapa krusialnya komunikasi yang efektif untuk mencegah gangguan yang dapat membahayakan pasien.