Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Pendidikan

Rektor UNAIR: Dunia Tak Baik-Baik Saja, Lulusan Harus Siap Bersaing

4
×

Rektor UNAIR: Dunia Tak Baik-Baik Saja, Lulusan Harus Siap Bersaing

Sebarkan artikel ini

KILASJAVA.ID, SURABAYA – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengukuhkan ratusan lulusan pada Wisuda Periode 252 yang digelar di Airlangga Convention Centre (ACC), Kampus MERR-C.

Sebanyak 722 mahasiswa resmi menjadi wisudawan pada prosesi yang berlangsung khidmat, Sabtu pagi (14/6). Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA, hadir memberikan sambutan dan pesan mendalam kepada para lulusan.

Example 300x600

Dalam pidatonya, Prof Nasih menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan keluarga yang hadir mendampingi. Ia menekankan bahwa pencapaian hari ini bukanlah sesuatu yang mudah dan layak disyukuri.

“Tidak semua orang bisa kuliah, tidak semua orang bisa wisuda tepat waktu, dan tentu tidak semua orang bisa wisuda pada kesempatan kali ini. Oleh karena itu, selamat atas wisuda yang sangat luar biasa. Selamat juga untuk orang tua dan seluruh hadirin yang mendampingi. Tanpa orang-orang tersebut, pencapaian hari ini mustahil terlaksana,” ucapnya.

Lebih lanjut, Prof Nasih memberikan refleksi atas tantangan dunia yang semakin kompleks dan penuh persaingan.

Menurutnya, untuk menjadi pemenang di tengah situasi global yang tidak menentu, lulusan perguruan tinggi harus memiliki modal lebih dari sekadar akademik.

“Modal itu tidak hanya keuangan, tetapi yang lebih penting adalah modal intelektual. Salah satunya adalah semangat untuk bekerja keras, membangun jaringan secara lebih luas, menjalin silaturahmi dengan siapa saja, dan mengikatkan diri pada kelompok atau komunitas, dalam hal ini adalah UNAIR,” tuturnya.

Ia menggambarkan kondisi dunia saat ini layaknya berada dalam gelombang besar yang terus bergulung. Hanya mereka yang memiliki kecakapan dan keahlian yang mampu mengarunginya.

“Jadilah pribadi yang kuat, bukan pecundang,” pesan Prof Nasih.

Sebagai simbol keseimbangan antara aspek fisik dan intelektual, Prof Nasih mengajak seluruh wisudawan melakukan ‘senam otak’ bersama. Aktivitas ini menggarisbawahi pentingnya harmoni dalam kehidupan.

“Kekuatan ada manakala hidup kita seimbang. Antara otak kiri dan kanan, sosial dan spiritual, jasmani dan rohani. Jangan hanya punya keunggulan (excellency), tetapi juga harus punya moralitas. Sebaliknya, moralitas tanpa keunggulan akan menjadikan kita lumpuh dan tidak mampu berkontribusi,” jelas Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR tersebut.

Mengakhiri sambutannya, Prof Nasih berpesan agar para alumni UNAIR tidak merasa rendah diri. Menurutnya, lulusan UNAIR adalah bagian dari institusi pendidikan terkemuka, baik di tingkat nasional maupun global.

“Peringkat UNAIR yang kini berada di posisi 308 dunia akan terus kami tingkatkan. Alumni UNAIR harus bangga, karena kalian berasal dari salah satu universitas terbaik di Indonesia, bahkan dunia,” pungkasnya.

***Kunjungi kami di news google KilasJava.id

Example 468x60 Example 468x60 Example 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *