KilasJava.id, Surabaya – Masjid Al-Haq menggelar pengajian akbar sebagai puncak rangkaian peringatan Hari Besar Islam.
Acara ini menghadirkan KH. Ma’ruf Khozin, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, yang membahas makna mendalam salat dalam peristiwa Isra Mi’raj.
Dalam ceramahnya, KH. Ma’ruf Khozin menegaskan bahwa salat bukan hanya kewajiban ibadah, tetapi juga sarana untuk memperoleh ketenangan dan menjaga kesehatan.
Menurutnya, salat yang dilakukan dengan benar akan membawa manfaat besar bagi jiwa dan raga.
“Salat bukan sekadar gerakan ritual, tetapi juga terapi bagi hati dan pikiran. Jika dilakukan dengan penuh kesadaran dan pemahaman, salat dapat menghilangkan stres dan mendatangkan ketenangan,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya memahami arti bacaan dalam salat, terutama Surah Al-Fatihah.
Pemahaman ini akan meningkatkan kekhusyukan dan membantu jamaah merasakan hikmah dalam setiap rakaat yang mereka jalani.
Selain menenangkan jiwa, salat juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik.
Setiap gerakan dalam salat, seperti rukuk, sujud, dan duduk, memiliki efek positif bagi tubuh.
– Rukuk membantu meregangkan tulang belakang dan melancarkan aliran darah ke otak.
– Sujud meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat otot, serta membantu fungsi pernapasan.
– Duduk di antara dua sujud baik untuk fleksibilitas sendi dan kesehatan pencernaan.
Salat yang dijalankan dengan penuh kesadaran akan membawa ketenangan, kesehatan, dan kebahagiaan bagi setiap umat yang menjalankannya.
KH. Ma’ruf Khozin juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan agar ibadah bisa dilakukan dengan nyaman.
Ia mengapresiasi langkah Masjid Al-Haq yang sebelumnya mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi jemaah, khususnya lansia.
“Kesehatan yang baik akan membuat ibadah lebih nyaman. Masjid ini luar biasa karena tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan kesehatan,” katanya.
KH. Ma’ruf Khozin menegaskan bahwa agama memiliki dua dimensi, yaitu keimanan dan rasionalitas.
Peristiwa Isra Mi’raj adalah bukti kebesaran Allah yang harus diyakini dengan iman.
Namun, ia juga menjelaskan bahwa seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, banyak hal yang dulu dianggap tidak mungkin kini dapat dijelaskan secara rasional.
Perjalanan Rasulullah dalam waktu singkat mungkin sulit diterima akal pada zamannya, tetapi kini perjalanan cepat dengan pesawat dan teknologi canggih sudah menjadi hal yang biasa.
“Agama ini adalah wahyu, bukan sekadar hasil pemikiran manusia. Namun, lama-kelamaan ilmu pengetahuan akan membuktikan bahwa ajaran Islam selaras dengan logika dan akal sehat,”* jelasnya.
KH. Ma’ruf Khozin berharap Masjid Al-Haq terus menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi jamaahnya. Ia mengapresiasi kreativitas takmir masjid yang tidak hanya fokus pada ibadah, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan umat.
Menurutnya, dengan adanya pengajian akbar ini, Masjid Al-Haq semakin memperkuat perannya sebagai tempat ibadah sekaligus pusat pembelajaran dan layanan sosial.
