KilasJava.id, Surabaya – Rangkaian kegiatan Airlangga Education Expo (AEE) 2025 telah berlangsung. Pada hari pertama, Jumat (7/2/2025), AEE berlangsung di Airlangga Convention Centre (ACC) Universitas Airlangga (UNAIR) Kampus MERR-C.
Sebagai bentuk respons dari antusiasme siswa-siswi SMA yang datang ke AEE untuk mencari informasi mengenai golden ticket, Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA turut bergabung dalam agenda meet and greet bersama rektor.
Dalam kesempatan ini, Prof Nasih juga menjawab rasa penasaran siswa-siswi SMA akan pendidikan di UNAIR.
Dalam agenda tersebut, Prof Nasih duduk di depan ribuan peserta dan menjawab satu per satu secara langsung pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta AEE. Meet and greet tampak santai dan kasual, terlihat dari layout acara di atas panggung yang menggunakan kursi bambu.
Hal tersebut semakin menarik minat peserta untuk turut menyampaikan pertanyaannya secara langsung kepada rektor UNAIR itu.
Diskusi dengan Siswa SMA
Para peserta AEE yang hadir dan memiliki nomor kemudian dipanggil maju oleh Rektor UNAIR untuk menyampaikan pertanyaannya. Prof Nasih menjawab keresahan dan pertanyaan dari siswa, mulai dari prospek jurusan, peluang prestasi yang dapat bersaing untuk mendapatkan golden ticket, serba-serbi program studi yang diinginkan, hingga peluang lintas jurusan.
Banyak informasi penting mengenai golden ticket yang tersampaikan pada acara meet and greet ini. Hal ini sekaligus sebagai upaya untuk memberikan informasi valid dan sejelas-jelasnya sehingga menghindari informasi hoaks.
Salah satu siswa SMA Negeri 1 Menganti, Anisa, bertanya mengenai kemungkinan ia mendapat golden ticket. Pasalnya, ia mengaku sekolahnya tidak masuk ke 1000 besar nasional.
Pada kesempatan ini Prof Nasih menjelaskan bahwa UNAIR memiliki kriteria tersendiri.
“Pada prinsipnya, banyak faktor yang menjadi pertimbangan UNAIR memberikan golden ticket. Misalnya sertifikat, prestasi, OSIS, dan lain sebagainya. Jadi, meskipun sekolahnya tidak masuk top 1000 nasional, masih memungkinkan untuk masuk ke top 1000 menurut penilaian UNAIR,” jelas Guru Besar FEB itu.
Lebih lanjut, Prof Nasih menekankan bahwa penting untuk memiliki prestasi yang otentik, sehingga dapat membedakan siswa satu dengan lainnya. Selain itu, penting untuk memperhatikan kredibilitas dari prestasi tersebut.
“Jadi kalau kalian melampirkan prestasi medali emas, yang dinilai itu levelnya, siapa penyelenggaranya, dan kredibilitas penyelenggara. Karena banyak medali emas yang bisa didapatkan oleh semua orang. Oleh karena itu, prestasi yang kalian miliki harus dapat membedakan kalian dengan orang lain, sehingga layak untuk mendapatkan golden ticket,” papar Prof Nasih.
Kemudian, Prof Nasih menjawab pertanyaan dari Aisyah, dari SMA Negeri 13 Surabaya mengenai bagaimana UNAIR mendukung riset mahasiswa.
Dalam hal ini, Prof Nasih menjelaskan bahwa UNAIR terus mendorong mahasiswa untuk aktif melakukan riset bersama dosen.
Terakhir, Prof Nasih juga menjelaskan bahwa UNAIR, melalui AEE, mendorong lahirnya calon pemimpin-pemimpin baru yang berintegritas dan berkomitmen tinggi untuk mencapai tujuan.
“Sehingga penting untuk mencari bakat-bakat pemimpin organisasi. Oleh karena itu, OSIS itu menjadi salah satu kriteria untuk mendapatkan golden ticket. Mereka adalah calon pemimpin yang luar biasa, dan berkomitmen waktu dan tenaga untuk sekolah dan organisasinya. Kemudian mereka juga memiliki prestasi akademis yang bagus. Sehingga mereka kedepannya dapat menjadi pemimpin yang handal dan berprestasi di UNAIR,” pungkasnya.