KilasJava.id, Surabaya – Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Research Invention and Community Development Exhibition (HITEX) 2025, sebuah ajang yang menghadirkan hasil-hasil riset unggulan dari akademisi dan peneliti, sekaligus mempertemukan dunia pendidikan dengan mitra industri.
Pameran ini diselenggarakan di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C UNAIR, selama dua hari, 20 hingga 21 Mei 2025.
Pelaksanaan HITEX tahun ini bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Dalam sambutannya, Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA, mengungkapkan rasa bangganya karena UNAIR dipercaya menjadi tuan rumah pertama pameran berskala nasional ini.
“Kami sangat bersyukur dapat menyelenggarakan pameran yang substansial ini. Tepat di Hari Kebangkitan Nasional, kami ingin menunjukkan bahwa kebangkitan bukan hanya seremonial, tetapi juga diwujudkan melalui kontribusi nyata dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Prof Nasih.
HITEX dibuka untuk masyarakat umum, sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban UNAIR terhadap pemanfaatan dana publik, baik dari pemerintah maupun mahasiswa.
Prof Nasih menekankan pentingnya masyarakat mengetahui sejauh mana riset yang telah dilakukan membawa dampak bagi kehidupan.
“Kami mengundang masyarakat dan media agar bisa menyaksikan langsung capaian riset UNAIR. Ini adalah bukti nyata bahwa dana yang dikelola benar-benar kami gunakan untuk menghasilkan pengetahuan yang bermanfaat dan mentransfernya kepada mahasiswa,” jelasnya.
Lebih dari sekadar ajang pameran, HITEX menjadi simbol komitmen UNAIR dalam mewujudkan perguruan tinggi yang berdampak sosial dan ekonomi.
Prof Nasih berharap hasil riset yang ditampilkan dapat menjawab tantangan nyata di masyarakat, termasuk dalam upaya substitusi produk-produk impor.
“Kami ingin produk-produk dari UNAIR dapat menggantikan bahan atau peralatan yang selama ini masih diimpor, khususnya di bidang kesehatan. Jika kita mampu menghasilkan sendiri, mengapa harus bergantung pada luar negeri?” katanya.
Selain mendorong kemandirian inovasi, UNAIR juga membuka ruang kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi lain.
Tujuannya adalah memperluas dampak positif riset dan membangun jejaring yang memberi manfaat tidak hanya secara lokal dan nasional, tetapi juga global.
Prof Nasih menutup sambutan dengan menegaskan bahwa UNAIR akan terus mengembangkan inovasi yang relevan dan aplikatif, serta berkomitmen mendukung strategi pendidikan tinggi yang memberi nilai tambah dan kontribusi nyata bagi umat manusia.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id