Example 728x250
Pendidikan

KKN ITS Dorong Literasi Keluarga di Siwalan

7
×

KKN ITS Dorong Literasi Keluarga di Siwalan

Sebarkan artikel ini
ITS

KILASJAVA.ID, GRESIK – Komitmen membangun budaya literasi dari lingkup keluarga kembali diperkuat melalui kolaborasi antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Pemerintah Desa Siwalan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.

Seminar bertajuk “Peran Ibu dalam Membangun Budaya Literasi dan Pendidikan Anak Sejak Dini” digelar di Balai Desa Siwalan sebagai upaya menyuarakan kembali pentingnya peran ibu dalam pembentukan karakter anak melalui jalur literasi.

Example 300x600

Seminar ini mencerminkan kesadaran kolektif bahwa penguatan literasi harus dimulai dari unit terkecil masyarakat, yaitu keluarga.

Dalam konteks ini, peran ibu menjadi sentral dalam menciptakan suasana rumah yang mendukung tumbuhnya minat baca dan cinta belajar pada anak.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Siwalan, termasuk Kepala Desa Mukh. Suhartomo dan tokoh pegiat literasi lokal, Muhammad Solihuddin, yang juga pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM) Panggon Moco.

Dalam sambutannya, Kepala Desa menekankan pentingnya keterlibatan orang tua sebagai fondasi utama dalam membangun ekosistem literasi yang hidup dan berkelanjutan di masyarakat.

Dua narasumber hadir memberikan materi yang memantik refleksi sekaligus praktik. Musriati, S.P., M.P., dalam materinya yang bertajuk “Mari Membaca”, menggarisbawahi pentingnya keteladanan orang tua dalam membentuk kebiasaan membaca anak sejak dini.

Menurutnya, rumah adalah sekolah pertama, dan ibu adalah guru pertama dalam kehidupan anak.

Kebiasaan sederhana seperti membacakan cerita sebelum tidur dapat menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku sekaligus membangun kedekatan emosional dalam keluarga.

Sementara itu, Rofa’atul Hidayah, S.Pd., M.K.P., menyampaikan materi “Membangun Kebiasaan Belajar dari Rumah” yang menekankan pentingnya menciptakan rutinitas belajar yang menyenangkan dan tidak membebani anak.

Ia memberikan pendekatan praktis yang dapat diterapkan dalam keseharian, seperti mengatur waktu belajar secara konsisten dan menjadikan proses belajar sebagai kegiatan yang dinanti, bukan ditakuti.

Kedua pemateri sepakat bahwa ibu memiliki peran tak tergantikan dalam menciptakan atmosfer rumah yang mendukung tumbuhnya anak-anak yang berpikir kritis, mencintai ilmu pengetahuan, dan memiliki semangat belajar sepanjang hayat.

Antusiasme peserta yang mayoritas adalah ibu rumah tangga menjadi cermin semangat perubahan. Mereka aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menyampaikan berbagai pertanyaan seputar pola pengasuhan yang literatif.

Banyak dari mereka yang mengaku baru menyadari bahwa kebiasaan kecil di rumah, seperti membatasi penggunaan gawai atau menyisihkan waktu membaca bersama, dapat membawa dampak besar terhadap tumbuh kembang anak.

Lebih dari sekadar seminar, kegiatan ini menjadi katalis bagi gerakan literasi berbasis keluarga di Desa Siwalan.

Mahasiswa KKN ITS berharap kegiatan serupa dapat memantik lahirnya lebih banyak agen literasi yang dimulai dari rumah dan menjalar ke lingkungan sekitar.

Dengan dukungan Pemerintah Desa Siwalan dan TBM Panggon Moco, upaya menjadikan Desa Siwalan sebagai desa ramah literasi bukanlah sekadar wacana, tetapi gerakan nyata yang dimulai dari ruang-ruang domestik, dengan ibu sebagai garda terdepan.

Gerakan ini menjadi pengingat bahwa perubahan besar dalam dunia pendidikan bisa dimulai dari keteladanan, perhatian, dan cinta yang ditanamkan di rumah.

***Kunjungi kami di news google KilasJava.id

Example 468x60 Example 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *