KilasJava.id, Surabaya – Arumi Bachsin mendapat pengakuan sebagai sosok wanita inspiratif dalam pola asuh dan tumbuh kembang anak di era Generasi Z. Penghargaan ini diberikan dalam audiensi bersama Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., di kediaman Arumi di Surabaya, Rabu (22/1/2025).
Audiensi tersebut menjadi ajang diskusi mengenai tantangan dalam membangun keluarga berkualitas, terutama di tengah era digital yang semakin kompleks. “Arahan dari Ibu Arumi akan kami jadikan panduan untuk program dan kegiatan di Jawa Timur, khususnya bagi anak usia dini yang jumlahnya cukup besar dan membutuhkan pola asuh yang tepat,” kata Maria Ernawati.
Generasi Z, yang lahir antara 1997 hingga 2012, tumbuh bersama perkembangan teknologi digital. Generasi ini menghadirkan tantangan baru bagi orang tua dalam pola pengasuhan, terutama terkait penggunaan teknologi dan media sosial.
Arumi Bachsin menyoroti pentingnya peran ayah dalam pembentukan karakter anak. Ia menegaskan bahwa pengasuhan bukan hanya tanggung jawab ibu. “Banyak yang menganggap urusan anak adalah tanggung jawab ibu saja. Padahal, peran ayah sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Ia juga mengangkat fenomena “fatherless country,” di mana peran ayah sering kali kurang terlihat dalam keluarga. “Hal ini sering kali terjadi bukan karena ayah tidak peduli, tetapi karena kendala budaya atau kurangnya kesadaran akan pentingnya peran mereka,” tambah Arumi.
Dalam era digital, Arumi mengingatkan pentingnya pengasuhan yang adaptif. Ia menekankan perlunya aturan penggunaan media sosial sesuai usia anak. “Sebagai orang tua, kita tidak bisa menghindari fakta bahwa anak-anak sekarang hidup di zaman digital. Pendampingan sangat diperlukan agar anak-anak memiliki kebiasaan sehat di dunia digital,” jelasnya.
Arumi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kedua orang tua untuk menciptakan pola asuh yang seimbang. Ia berharap audiensi ini menjadi langkah awal bagi BKKBN Jawa Timur dalam meningkatkan kualitas pengasuhan keluarga, guna mencetak generasi muda yang tangguh menghadapi masa depan.
