Example 728x250
Pendidikan

Mahasiswa UNAIR Raih Kesempatan Magang Riset Robotik dan AI di Taiwan

54
×

Mahasiswa UNAIR Raih Kesempatan Magang Riset Robotik dan AI di Taiwan

Sebarkan artikel ini
UNAIR
Faiq Varian Gamal Hasan, mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) yang dapat kesempatan magang ke NYCU Taiwan

KILASJAVA.ID, SURABAYA – Faiq Varian Gamal Hasan, mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR), berhasil meraih kesempatan magang riset di Applied Computing and Multimedia Lab, Department of Computer Science, National Yang Ming Chiao Tung University (NYCU), Taiwan.

Kesempatan tersebut diperoleh melalui program Taiwan Experience Education Program (TEEP), yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam penelitian bersama profesor dan peneliti internasional.

Example 300x600

Faiq mengungkapkan bahwa pengalaman ini tidak hanya memperdalam kompetensinya di bidang robotika dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), tetapi juga memperluas wawasan global dan membangun jejaring akademik internasional.

“Saya cukup tertarik dan excited karena pengalaman ini belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Program ini menggabungkan AI dengan proses yang bisa diaplikasikan agar robot mampu bekerja sesuai dengan task yang ditentukan,” jelas Faiq.

Untuk bisa lolos, Faiq melalui serangkaian tahapan seleksi. Ia menyebut kemampuan komunikasi yang baik serta portofolio di bidang AI dan robotika menjadi faktor penting yang mendukung penerimaannya.

“Saya cukup komunikatif dengan profesor sehingga beliau melihat potensi saya untuk bergabung sebagai research assistant di lab,” ungkapnya.

Dalam program ini, Faiq berperan sebagai research assistant dengan fokus pada proyek robotika melalui pendekatan Simultaneous Localization and Mapping (SLAM).

Ia juga berkontribusi dalam implementasi sistem menggunakan Robot Operating System (ROS).

“Implementasi pada ROS seperti membuat node-node kecil yang mengatur bagian proses robot. Node-node ini nantinya digabungkan agar robot bisa berjalan sesuai fungsinya,” tambahnya.

Lebih jauh, Faiq berharap pengalaman internasional yang ia dapatkan dapat menjadi bekal berharga untuk studi lanjutan maupun karier global, khususnya di bidang robotika dan AI.

Ia juga menilai adanya potensi kolaborasi antara NYCU dan UNAIR di masa depan.

“NYCU merupakan kampus yang sangat beragam, tidak hanya di bidang teknik, tetapi juga kedokteran, hukum, dan lainnya. Hal ini membuka peluang besar untuk kolaborasi lintas disiplin dengan UNAIR,” ujarnya.

Bagi mahasiswa lain yang berminat mengikuti program serupa, Faiq memberikan tips agar mempersiapkan diri sejak dini.

“Siapkan kemampuan bahasa Inggris, basic knowledge, portofolio, serta aktif mencari peluang magang atau pertukaran pelajar. Tidak hanya ke Taiwan, tetapi juga ke Singapura, Malaysia, Jepang, dan negara lainnya,” pesannya.

Pengalaman Faiq menjadi bukti bahwa mahasiswa UNAIR mampu bersaing di kancah global melalui riset dan inovasi teknologi, sekaligus memperkuat reputasi akademik Indonesia di dunia internasional.

***Kunjungi kami di news google KilasJava.id

Example 468x60 Example 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *