KILASJAVA.ID, SURABAYA – Siapa yang tidak kenal tanaman Putri Malu? Daunnya yang menutup saat disentuh sering menarik perhatian anak-anak hingga orang dewasa.
Namun, di balik sifat “malunya” itu, ternyata tersimpan beragam khasiat luar biasa di bidang kesehatan yang mulai menarik perhatian para peneliti herbal.
Tanaman bernama latin Mimosa pudica ini sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia, termasuk Indonesia. Kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan alkaloid menjadikan Putri Malu memiliki efek antiinflamasi, antiseptik, hingga penenang alami.
“Ekstrak daun dan akar Putri Malu terbukti memiliki efek antiinflamasi yang membantu meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan luka,” ujar salah satu peneliti tanaman obat dari Universitas Airlangga, dalam sebuah publikasi yang membahas potensi tanaman tropis Indonesia.
Tak hanya itu, rebusan akarnya dikenal dapat menurunkan kadar gula darah, meredakan stres, hingga membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan.
Beberapa masyarakat juga memanfaatkan daun yang ditumbuk untuk mengobati luka luar dan gigitan serangga karena sifat antibakterinya.
Meski begitu, penggunaan Putri Malu sebagai obat herbal tidak boleh sembarangan. Kandungan mimosine, salah satu zat aktif di dalamnya, bisa berpotensi toksik bila dikonsumsi berlebihan.
Para ahli menyarankan agar penggunaan dilakukan dalam dosis aman dan tidak jangka panjang, terutama bagi ibu hamil atau menyusui.
Dengan beragam manfaatnya, Putri Malu bukan lagi sekadar tanaman hias yang menutup malu saat disentuh.
Ia adalah warisan alam yang perlu digali lebih dalam, sebagai bagian dari kekayaan hayati Indonesia yang punya potensi besar untuk dikembangkan di dunia kesehatan modern.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id
