KilasJava.id, Surabaya – Di balik gagahnya seragam militer dan gelar akademik yang panjang, tersimpan kisah inspiratif tentang ketekunan, pengabdian, dan kecintaan terhadap ilmu.
Sosok itu adalah Kolonel Laut (K) Profesor Dr Anwar Kurniadi, S.Kep., M.Kep., alumnus D3 Keperawatan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), kini Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), yang berhasil meraih dua gelar doktor di bidang manajemen bencana dan manajemen keperawatan dari dua universitas berbeda.
Perjalanan karier Anwar bermula dari lorong-lorong rumah sakit. Lulusan Akper Yarsis tahun 1990 ini memulai langkah profesionalnya di RSPAL dr Ramelan Surabaya.
Hanya butuh delapan bulan bagi Anwar untuk menunjukkan kompetensinya hingga mendapat rekomendasi melanjutkan karier di jalur militer.
Saran datang dari seorang seniornya di Akper yang telah lebih dulu bergabung dengan TNI AL. Meski sempat ragu, Anwar menerima tantangan itu dan mengikuti seleksi masuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.
Jalan menuju TNI tidak serta merta mulus. Seleksi pertama gagal ia lalui, namun Anwar tak menyerah.
Pada kesempatan kedua, ia berhasil diterima dan memulai pendidikan militer di Akademi Militer Magelang.
Dilantik sebagai Letnan Dua pada 1993, Anwar memulai pengabdiannya sebagai perwira kesehatan di Ambon, lalu Maluku Tenggara selama lebih dari tiga tahun dalam misi satuan tugas.
Tugas di daerah konflik tidak menghentikan langkahnya dalam pendidikan. Setelah kembali ke Jakarta, Anwar melanjutkan kuliah S1 Keperawatan di Universitas Indonesia.
Ia juga ditugaskan mengajar di Sekolah Kesehatan Angkatan Laut dan menjalani pendidikan pengajar perwira.
Di tahun-tahun berikutnya, Anwar terus bergulir dalam dinamika penugasan dan studi, termasuk ke Timor Timur sebagai satgas dan kembali menyelesaikan studi magister di UI dengan predikat cumlaude pada tahun 2000.
