KilasJava.id, Surabaya – Menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran sering kali identik dengan jadwal padat dan tekanan akademik tinggi. Namun bagi Reghina Salsabila Ayuantia Nainatika, tantangan itu tidak menjadi penghalang untuk tetap produktif dan kreatif di luar ruang kuliah.
Dokter muda lulusan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ini membuktikan bahwa ketekunan di dunia medis dapat berjalan seiring dengan semangat kewirausahaan.
Reghina, yang resmi mengucapkan sumpah dokter pada Kamis 5 Juni 2025, mengawali perjalanannya sebagai pelaku usaha sejak masa pandemi.
Pada tahun 2021, ketika gelombang kedua Covid-19 memaksa masyarakat membatasi aktivitas luar ruang, ia melihat peluang dalam pergeseran pola konsumsi masyarakat yang mulai beralih ke platform daring.
“Saat itu, banyak orang mulai berjualan dan berbelanja secara online. Saya pun mencoba menjadi dropshipper,” ungkapnya.
Melalui sistem dropshipping yang minim risiko, Reghina mulai mengasah kemampuan bisnisnya. Perjalanan itu kemudian membawanya menjadi reseller, meski ia menyadari bahwa keuntungan tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan.
Tantangan itu tidak menyurutkan semangatnya. Dengan keberanian dan rasa ingin tahu, ia kemudian merintis brand sendiri bernama Ascensio.home, yang fokus pada produk peralatan dapur.
Modal utamanya bukan sekadar finansial, tetapi juga keberanian menjalin komunikasi dengan produsen di Tiongkok, meski terkendala bahasa.
Seperti banyak kisah pengusaha pemula, Reghina juga tidak luput dari hambatan. Saat bisnisnya berada di titik tertinggi, akun Instagram yang menjadi aset utama pemasaran digital diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Usaha yang dibangunnya harus memulai ulang. Ia bahkan harus menghubungi para influencer yang pernah bekerja sama untuk mengantisipasi potensi penipuan yang dilakukan oleh peretas.
“Saya tahu ada upaya penipuan karena salah satu influencer menghubungi saya,” ceritanya.
Meski terlibat aktif di dunia bisnis, Reghina tidak mengesampingkan tanggung jawab akademiknya.
Ia turut terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian, baik melalui program resmi bersama dosen, organisasi kemahasiswaan, maupun kompetisi ilmiah seperti Program Kreativitas Mahasiswa.
Ketertarikannya pada dunia riset dan kepenulisan tumbuh kuat seiring perjalanan akademiknya.
Ke depan, Reghina memiliki visi yang jelas. Ia ingin mendirikan klinik kecantikan yang tak hanya berfokus pada pelayanan medis, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat.
“Saya ingin berkontribusi secara nyata, memberikan manfaat untuk orang lain dan menciptakan lapangan pekerjaan. Alhamdulillah keluarga dan suami saya sangat mendukung,” ujarnya.
Perempuan kelahiran 1999 ini juga telah membangun usaha bersama suaminya di bidang desain bangunan.
Meski bisnis Ascensio.home tengah vakum karena fokus menghadapi Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD), ia tetap aktif mendukung usaha bersama yang telah dirintis bahkan sejak sebelum menikah pada tahun 2024 lalu.
Kisah Reghina menjadi potret semangat generasi muda yang tak hanya terampil dalam bidang profesi, tetapi juga mampu melihat peluang dan membangun kemandirian sejak dini.
Di tengah dinamika dunia medis dan tantangan ekonomi digital, ia hadir sebagai representasi dokter muda yang tidak hanya merawat, tetapi juga memberdayakan.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id
