KilasJava.id, Surabaya – Puasa memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan kesehatan manusia, baik secara fisik maupun mental.
Hal ini disampaikan oleh Ustadz H. Agus Mustofa saat mengisi Kajian Subuh di Masjid Al-Haq, Rungkut Mapan Barat, Surabaya pada Ahad (23/2/2025). Ia menjelaskan bahwa banyak penyakit modern yang muncul akibat pola hidup yang tidak seimbang, terutama dalam pola makan dan pola pikir.
Menurutnya, di era modern ini, banyak penyakit yang disebabkan oleh pola makan berlebihan dan gaya hidup tidak sehat.
Pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan berlebihan, serta kurangnya kontrol diri dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, puasa menjadi cara alami untuk mengembalikan keseimbangan tubuh.
Saat seseorang berpuasa, pola makan menjadi lebih teratur dan sistem pencernaan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Proses metabolisme dalam tubuh pun dapat bekerja lebih efisien, layaknya mesin kendaraan yang perlu dilakukan perawatan atau penyetelan ulang agar lebih hemat bahan bakar dan bekerja optimal.
Jika tubuh terus-menerus menerima makanan tanpa jeda, maka sistem pencernaan akan kelelahan, menyebabkan berbagai gangguan seperti obesitas, diabetes, hingga penyakit pencernaan.
Selain manfaat kesehatan, puasa juga berperan dalam membentuk mental dan spiritual seseorang. Ketika berpuasa, seseorang dilatih untuk memiliki kontrol diri, bersabar, ikhlas, serta peduli terhadap sesama.
Selama satu bulan penuh, puasa menjadi ajang latihan untuk membangun keterampilan mental dan spiritual yang lebih baik, sehingga seseorang dapat menjalani kehidupan dengan lebih bijaksana.
Dalam kajian tersebut, Ustadz Agus Mustofa juga menyinggung tentang pola makan saat berbuka. Ia mencontohkan kebiasaan Nabi Muhammad yang berbuka dengan kurma.
Kurma memiliki kandungan gula alami yang terserap perlahan dalam tubuh, sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berbahaya, terutama bagi penderita diabetes. Sebaliknya, konsumsi gula berlebih seperti minuman manis atau makanan tinggi gula dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Terkait dengan anggapan bahwa penderita maag tidak bisa berpuasa, Ustadz Agus Mustofa menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter ahli. Banyak kasus maag yang sebenarnya bukan disebabkan oleh kekurangan makan, melainkan oleh stres, kecemasan, dan ketidakseimbangan produksi asam lambung.
Dalam kondisi tertentu, puasa justru dapat membantu menyeimbangkan produksi asam lambung dan memperbaiki sistem pencernaan. Namun, bagi mereka yang memiliki penyakit pencernaan serius, berkonsultasi dengan dokter adalah langkah yang bijak sebelum menjalani puasa.
Dengan demikian, puasa tidak hanya menjadi kewajiban agama, tetapi juga memiliki manfaat yang luas bagi kesehatan dan mental.
Melalui puasa, seseorang dapat memperbaiki pola hidup, meningkatkan kesabaran, serta memperoleh keseimbangan fisik dan spiritual.
Oleh karena itu, puasa seharusnya tidak hanya dipandang sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai kebutuhan untuk menjaga kesehatan tubuh dan jiwa.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id
