KilasJava.id, Surabaya – Ratusan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar aksi demonstrasi di depan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (16/4/2025), guna mengawal jalannya sidang aktivis buruh Muhammad Wafiqur Rohman.
Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap dugaan kriminalisasi yang menimpa Wafiq saat mendampingi buruh PT Rita Sinar Indah menuntut hak mereka.
Kasus bermula saat Wafiq mendampingi sekelompok buruh perempuan yang menuntut pembayaran upah dan pesangon dengan mendatangi rumah salah satu pihak pengusaha.
Menurut keterangan dari Nurudin Hidayat, saat itu terjadi insiden dorong-dorongan ketika Wafiq mencoba menghalangi seseorang yang hendak mengeluarkan barang dari rumah.
“Mas Wafiq hanya meminta pertanggungjawaban atas hak-hak buruh yang belum dipenuhi. Saat terjadi insiden, pengusaha itu jatuh ke selokan, lalu membuat laporan ke polisi,” jelas Nurudin.
Namun, menurut Nurudin, kedua pihak telah berdamai. Perjanjian perdamaian telah dibuat, dan korban pun telah memaafkan Wafiq. Sayangnya, upaya pengajuan Restorative Justice (RJ) ke kejaksaan ditolak tanpa penjelasan yang jelas, sehingga kasus tetap dilimpahkan ke pengadilan.
“Ini menjadi pertanyaan besar. Sudah ada perdamaian, sudah saling memaafkan, tapi kenapa masih dilanjutkan ke pengadilan? Padahal, hakim bisa memutus berdasarkan prinsip keadilan restoratif,” tambahnya.
FSPMI menyerukan agar hakim yang memeriksa perkara ini mempertimbangkan fakta bahwa korban telah memberi maaf, serta sudah ada perjanjian perdamaian.
“Kami berharap Mas Wafiq dibebaskan dari segala tuntutan pidana. Putusan akan dibacakan minggu depan, dan hari ini kami hadir untuk mengingatkan hakim agar memutus dengan adil,” tegasnya.
***Kunjungi kami di news google KilasJava.id
